G20 sepakat bahwa tak ada satupun negara yang boleh merebut wilayah lain dengan paksa. Dalam konsensus para pemimpin negara, G20 juga menyoroti penderitaan rakyat Ukraina namun mencoba menghindari kritik langsung terhadap Rusia terkait perang.
Ini merupakan langkah lunak yang diambil G20 setelah pada tahun lalu negara-negara ini mengutuk Rusia atas perang di Ukraina dan menuntut Kremlin angkat kaki dari negara tetangganya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Reuters, sejumlah diplomat mengatakan deklarasi tahun ini merupakan kesuksesan karena semua orang termasuk Rusia berkomitmen untuk tidak merebut wilayah lain dengan paksa. Rusia sendiri disebut tidak akan pernah mau menerima kecaman langsung soal tindakannya di Ukraina.
Menurut para pejabat, India selaku tuan rumah serta Brasil, Indonesia, dan Afrika Selatan memainkan peran kunci dalam menghindari perpecahan G20 atas konflik Ukraina. Ini mencerminkan peningkatan pengaruh negara-negara berkembang Global South dalam kelompok tersebut.
Amerika Serikat, India, dan Arab Saudi berencana membangun jalur kereta api dan pelabuhan antara Timur Tengah dengan Asia Selatan yang terhubung ke Eropa.
Ini merupakan kerja sama yang ditawarkan AS guna melawan pengaruh Belt and Road China yang telah menjajaki infrastruktur global. Washington berupaya menjadi mitra alternatif dan investor bagi negara-negara berkembang di kelompok G20.
Kendati begitu, belum ada rincian mengenai pembiayaan maupun kerangka waktu untuk proyek ini.