Kenapa DPR AS Buka Penyelidikan Pemakzulan Presiden Joe Biden?

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat membuka penyelidikan pemakzulan Presiden Joe Biden dari jabatannya.

Penyelidikan ini dibuka oleh politikus Partai Republik sekaligus Ketua DPR Kevin McCarthy, usai penyelidikan berbulan-bulan terkait bisnis milik putra Biden, Hunter Biden. 

McCarthy mengklaim telah mengantongi bukti kuat soal korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan keluarga Biden, saat Joe Biden masih menjabat wakil presiden di masa kepemimpinan Barack Obama. 

Lantas apa bukti yang diajukan McCarthy dalam penyelidikan pemakzulan Biden?

Menurut McCarthy berdasarkan investigasi Partai Republik selama masa reses lalu, ada "budaya korupsi" dan kebohongan Biden terkait bisnis keluarganya di luar negeri. 

"Ini adalah tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, penghalangan, dan korupsi. Dan hal ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut oleh Dewan Perwakilan Rakyat," katya McCarthy seperti dikutip The Guardian.

Salah satu tuduhan Partai Republik berpusat pada Hunter Biden, saat ia duduk di jajaran dewan direksi perusahaan energi dan minyak Ukraina, Burisma.

Saat itu Joe Biden, yang menjabat sebagai wapres, diduga menekan Ukraina untuk memecat jaksa utama yang ikut menyelidiki kasus di perusahaan minyak Burisma. 

Partai Republik juga menuduh Joe Biden mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari koneksi Hunter di luar negeri. Namun hingga kini belum ada bukti konkret soal tuduhan tersebut.

Sejauh ini Gedung Putih menegaskan presiden tidak melakukan kesalahan apa pun, dan Partai Republik juga tak punya dasar untuk membuka penyelidikan pemakzulan.

Komite Pengawas DPR AS juga menyebut Partai Republik tidak memiliki bukti untuk mendukung tuduhan itu.

Sebelumnya McCarthy mengindikasikan bahwa penyelidikan pemakzulan bakal dilakukan melalui pemungutan suara di DPR, dan bukan melalui deklarasi oleh satu orang.

Namun pernyataan peluncuran penyelidikan pemakzulan tiba-tiba dilontarkan McCarthy tanpa pemungutan suara di DPR.