Hubungan Kanada-India 'Panas' hingga Saling Usir Diplomat, Ada Apa?

India mengusir seorang diplomat Kanada, hanya beberapa jam usai Ottawa juga melakukan tindakan yang sama pada diplomat India.

Aksi saling usir perwakilan negara masing-masing ini sebagai buntut polemik kedua negara, usai Kanada menuding India terlibat dalam pembunuhan seorang tokoh separatis Sikh.

"Keputusan tersebut mencerminkan meningkatnya kekhawatiran pemerintah India terhadap campur tangan diplomat Kanada dalam urusan internal kami," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri India, seperti dikutip Reuters.

"Diplomat yang bersangkutan telah diminta untuk meninggalkan India dalam lima hari ke depan," lanjut bunyi pernyataan itu.

Lihat Juga : Jokowi Absen Lagi di Sidang Majelis Umum PBB di New York

Awal pekan ini, Kanada mengaku tengah "secara aktif mengejar tuduhan yang kredibel"  terkait dugaan keterlibatan agen pemerintah India, dengan kasus pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh di British Columbia pada Juni.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam pernyataannya kepada House of Commons mengatakan keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan WN Kanada adalah pelanggaran kedaulatan yang tidak dapat diterima.

"Badan keamanan Kanada secara aktif mengejar tuduhan yang kredibel tentang kemungkinan adanya hubungan antara agen pemerintah India dengan kematian Nijjar," ungkap Trudeau.

Tokoh Sikh bernama Hardeep Singh Nijjar ditembak mati di depan kuil Sikh pada 18 Juni di Surrey, pinggiran kota Vancouver. Kota itu memiliki populasi warga penganut Sikh yang terbesar di Kanada.

Nijjar adalah seorang pendukung Tanah Air Sikh dalam bentuk negara Khalistani yang merdeka. Dia ditetapkan sebagai "teroris" oleh India sejak Juli 2020.

Di sela-sela KTT G20 di New Delhi pekan lalu, Trudeau telah membicarakan kasus ini secara langsung dengan PM Narendra Modi dan mendesak pemerintah India bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kanada telah menyatakan keprihatinannya yang mendalam kepada para pejabat tinggi intelijen dan keamanan pemerintah India," ungkap Trudeau.

[Gambas:Video CNN]