Negara Anggota NATO Setop Kirim Senjata ke Ukraina, Aliansi Goyah?

CNN Indonesia
Kamis, 21 Sep 2023 20:46 WIB
Salah satu negara NATO berhenti memberikan senjata kepada Ukraina lantaran protes atas sindirian Presiden Volodymyr Zelensky di Majelis Umum PBB. (AFP/MATEUSZ SLODKOWSKI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu negara anggota Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO), Polandia, menyatakan bakal menghentikan pemberian pasokan senjata ke Ukraina.

Polandia menyatakan negaranya akan fokus mempersiapkan pertahanan sendiri di tengah bayang-bayang ancaman Rusia. Selain itu, keputusan ini diutarakan Warsawadi saat Ukraina dan Polandia belakangan berselisih soal larangan sementara impor gandum Kyiv.

"Ukraina mempertahankan diri dari serangan brutal Rusia dan saya memahami situasi ini, tapi seperti yang saya katakan, kami akan melindungi negara kami. Kami tidak lagi mengirim senjata ke Ukraina, karena kami sekarang mempersenjatai diri sendiri," kata Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki kepada stasiun televisi Polsat News TV Channel, Rabu (20/9).

Pada Mei, Komisi Eropa mengembargo sejumlah produk Ukraina di Bulgaria, Hungaria, Romania, Slovakia, dan Polandia karena kekhawatiran bahwa harga impor yang murah dari Ukraina bisa mengancam produsen pertanian domestik di masing-masing negara.

Embargo ini sebetulnya berakhir pada 15 September. Namun Hungaria, Polandia, dan Slovakia tetap menerapkan pembatasan sendiri, demikian dikutip Kyiv Independent.

Ukraina jelas protes keras. Pekan ini Kyiv mengajukan tuntutan hukum terhadap ketiga negara tersebut.

Pada Rabu (20/9), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato di Majelis Umum PBB bahwa "sangat mengkhawatirkan melihat bagaimana beberapa orang di Eropa, beberapa teman kita di Eropa, menunjukkan solidaritas dalam teater politik, membuat sesuatu yang menegangkan dari biji-bijian."

Dia menambahkan negara-negara yang terlibat "tampaknya memainkan peran mereka sendiri, namun kenyataannya mereka membantu Moskow."

Pernyataan Zelensky ini menyindir Polandia dan beberapa negara Eropa lainnya hingga langsung memicu kecaman dari Warsawa. Kementerian Luar Negeri Polandia memanggil duta besar Ukraina untuk Warsawa guna menyampaikan "protes keras".

Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski mengatakan kepada dubes tersebut bahwa klaim Zelensky tidak benar, terutama karena Polandia "mendukung Ukraina sejak hari pertama perang."

"Menekan Polandia dalam forum multilateral atau menyampaikan komplain ke pengadilan internasional bukanlah metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah antara negara kita," kata Jablonski, seperti dikutip CNN.

Menurut laporan PAP, Morawiecki juga menyatakan tak akan mengambil risiko mengganggu stabilitas pasar Polandia dengan menerima impor gandum dari Ukraina. Kendati begitu, dia menegaskan tak akan menghalangi perjalanan impor yang melalui Polandia.

"Tentu saja kami akan mempertahankan transit barang-barang Ukraina. Polandia tidak membebankan biaya apa pun karenanya. Sebaliknya, bisa dikatakan kami memperoleh penghasilan dari hal tersebut," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Morawiecki juga menuding oligarki Ukraina mendorong masuknya gandum mereka ke pasar Polandia tanpa memedulikan petani lokal. Dia pun menegaskan negaranya sekarang akan fokus pada penyediaan "senjata paling modern" untuk kepentingan sendiri.

"Jika Anda ingin membela diri, Anda harus memiliki sesuatu untuk dipertahankan," kata dia.

Sejak invasi Rusia pecah di Ukraina, Polandia menjadi salah satu negara pendukung Kyiv yang memasok berbagai peralatan militer ke negara pecahan Uni Soviet itu.

Polandia bahkan menjadi negara NATO pertama yang mengirim jet tempur ke Ukraina, beberapa bulan lebih cepat dari Amerika Serikat.

Polandia juga mengirim lebih dari 200 tank gaya Soviet ke Ukraina. Sebagian besar peralatan militer Barat dan pasokan lainnya pun sampai ke Ukraina melalui Polandia.

(blq/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK