Fico pernah menjadi Perdana Menteri Slovakia selama lebih dari satu dekade. Periode pertama kepemimpinannya antara 2006 hingga 2010, berlanjut lagi pada 2012 hingga 2018.
Ia dipaksa lengser pada Maret 2018 setelah aksi protes besar-besaran terkait pembunuhan seorang jurnalis investigatif Jan Kuciak dan tunangannya, Martina Kusnirova.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Kuciak membongkar korupsi di antara para elite negara itu, termasuk orang-orang terkait Fico dan partainya, SMER.
Kasus itu membuat elektabilitas SMER jeblok pada 2020 dan mengerek popularitas Partai Rakyat Kanan Tengah dan Kepribadian Mandiri (OLaNO) sehingga memenangkan pemilu.
Sempat membawa angin segar perubahan, OLaNO dan pemimpinnya, Ogor Matovic, juga mengecewakan para pemilih. Matovic yang merupakan konglomerat sempat melontarkan janji untuk membersihkan Slovakia dari korupsi.
Namun, kebijakan anti-korupsinya itu mengalami beberapa pukulan sejak awal. Ia didesak mengakui telah menjiplak tesis gelar masternya dan membuat Slovakia dipenuhi dengan pertikaian selama kepemimpinannya.
Ia terpaksa mundur lantaran perpecahan di koalisi pemerintahannya karena kebijakan membeli vaksin Covid-19 dari Rusia.
Prahara politik Slovakia itu pun dimanfaatkan dengan baik oleh Partai SMER untuk mengembalikan popularitas mereka di negara itu.
(tim/bac)