Sosok Jenderal Senior Israel Nimrod Aloni yang Diklaim Ditawan Hamas

CNN Indonesia
Selasa, 10 Okt 2023 12:23 WIB
Jenderal senior Nimrod Aloni yang diklaim ditawan Hamas. (via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jenderal senior Israeli Defence Forces (IDF) Nimrod Aloni diklaim masuk dalam daftar tawanan kelompok militan bersenjata Palestina, Hamas, dalam serangan ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10).

Dalam laporan yang dihimpun oleh Al Jazeera, Minggu (8/10), terdapat beberapa gambar yang menunjukkan mantan komandan divisi pertahanan IDF di Gaza itu berjalan hanya mengenakan kaus dan celana dalam.

Di satu sisi, IDF membantah kabar bahwa seorang Mayor Jenderal mereka telah ditangkap. Namun, IDF tak memberikan detail lebih lanjut soal status Jenderal Aloni sebagai bagian dari tawanan Hamas.

Berikut profil Jenderal Bintang Dua IDF Nimrod Aloni.

Dilansir melalui situs resmi Akademi Militer Komando Junior IDF, Nimrod Aloni adalah seorang perwira tinggi yang beroperasi di sejumlah wilayah strategis di Israel.

Aloni masuk ke Akmil IDF pada 1991 dan memulai kariernya menjadi di Pasukan Parasut. Di saat yang bersamaan, ia juga menjalani pelatihan sebagai prajurit dan kursus mekanik infanteri. Setelah menjalani dua pelatihan tersebut, Aloni diangkat sebagai komandan tim di Pasukan Parasut.

Selanjutnya, ia diangkat sebagai komandan kompi di batalyon ke-101. Kemudian, ia menjadi komandan unit parasut antara 1998-1999 dan memimpin pertempuran di selatan Lebanon. Setelah menyelesaikan studinya, ia diangkat sebagai komandan patroli parasut antara tahun 2001-2002.

Aloni mendapatkan pangkat jenderal setelah memimpin pertempuran di kamp pengungsi wilayah Lata, di mana ia hanya berjarak beberapa meter dari seorang teroris. Berkat dedikasi itu, ia mendapatkan gelar General of Central Command pada Juni 2002.

Pada tahun 2005, ia dipromosikan menjadi letnan kolonel dan diangkat sebagai komandan resimen parasut untuk memimpin Perang Lebanon Kedua, dan terlibat dalam beberapa pertempuran genting, seperti perang Maroon al-Ras dan perang Bint Jbeil.

Hingga menyelesaikan masa tugas di Lebanon pada 2007, Aloni kemudian diangkat menjadi komandan tim di Tactical Command College pada 2007-2008. Kemudian, ia diangkat sebagai komandan unit Magellan hingga 2010.

Pada 1 September 2010, ia dipromosikan menjadi kolonel dan diangkat sebagai komandan Brigade Samaria. Selama masa tugasnya dalam posisi ini, terjadi serangan di Itamar yang menewaskan keluarga Fogel. Setelah pembunuhan itu, ia memimpin operasi besar-besaran untuk menangkap para teroris.

Berbagai posisi penting juga ditempati oleh Aloni pada periode 2013-2017 seperti komandan Brigade Pemadam Api Half-Has, serta komandan Polisi Militer Lachish.

Pada tahun 2017, ia diangkat sebagai kepala divisi pelatihan di satuan Angkatan Darat. Hingga akhirnya pada 1 Juli 2019, ia ditetapkan sebagai komandan Divisi Gaza.

Ketika menduduki posisi ini, Aloni terlibat dalam beberapa operasi militer penting dan memainkan peran kunci dalam strategi pertahanan Israel di wilayah Jalur Gaza yang rentan.

Di wilayah Gaza, Jenderal Aloni dikenal sebagai penanggung jawab atas operasi Guardian of the Wall, sebagai bentuk respons militer Israel terhadap serangan roket Hamas di Jalur Gaza pada 2021.

Ia juga memimpin wilayah Gaza selama Operasi Breaking Dawn, serangan udara Israel selama tiga hari terhadap kelompok Jihad Islam Palestina pada Agustus 2022.

(far/wiw)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK