Israel Bantah Dapat Bocoran Intelijen Mesir soal Serangan Hamas

CNN Indonesia
Selasa, 10 Okt 2023 14:12 WIB
Hamas, militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza melancarkan serangan berskala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada Sabtu lalu.
Serangan militan Palestina Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10). (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menepis pernyataan dari intelijen Mesir yang mengaku sebelumnya telah memperingatkan Negeri Zionis itu tentang serangan besar Hamas.

Lewat platform X (dulu bernama Twitter), Kantor Perdana Menteri Israel @IsraeliPM, menyebut pernyataan intelijen Mesir tersebut tidak benar. Tweet itu juga menyatakan Benjamin Netanyahu tidak pernah menerima pesan apa pun dari Mesir.

"Laporan yang menyatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menerima pesan terlebih dahulu dari Mesir adalah benar-benar salah," tulis kantor perdana menteri @IsraeliPM dalam platform X (dulu benama Twitter), Senin (9/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada pesan sebelumnya yang datang dari Mesir dan Perdana Menteri (Netanyahu) belum berbicara, atau bertemu, dengan kepala intelijen Mesir sejak pembentukan pemerintahan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini benar-benar berita palsu," tambah pernyataan itu.

Di sisi lain, Badan intelijen Israel tidak segera menanggapi soal berita yang menyebut bahwa sebelumnya Benjamin Netanyahu telah mendapat informasi dari intelijen Mesir tentang serangan besar Hamas pada Sabtu (7/10) itu.

Sebelumnya, seorang pejabat intelijen Mesir yang tidak disebutkan identitasnya mengungkapkan bahwa Israel sudah diperingatkan bahwa "sesuatu yang besar" sedang terjadi dari kelompok militan Hamas.

Namun, para pejabat Israel disebut meremahkan ancaman dari Gaza dan malah berfokus pada Tepi Barat yang diduduki.

Hamas, militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza pun melancarkan serangan berskala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada akhir pekan lalu.

[Gambas:Video CNN]

Penjabat intelijen itu juga mengungkapkan bahwa Mesir, yang secara historis bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas, berulang kali mengatakan kepada Israel bahwa "sesuatu yang besar" sedang direncanakan.

"Kami telah memperingatkan mereka bahwa ledakan situasi akan terjadi, dan akan segera terjadi, dan ini akan menjadi besar. Namun mereka meremehkan peringatan tersebut," kata pejabat intelijen Mesir tersebut kepada AP, Senin (9/10).

(wiw/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER