Biden Kecam Trump Sebut Hizbullah Cerdas saat Perang dengan Israel

CNN Indonesia
Jumat, 13 Okt 2023 02:06 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam pendahulunya, mantan presiden Donald Trump, karena menyebut kelompok Hizbullah Lebanon "sangat cerdas".
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam pendahulunya, mantan presiden Donald Trump, karena menyebut kelompok Hizbullah Lebanon "sangat cerdas". (AP/Patrick Semansky)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam pendahulunya, mantan presiden Donald Trump, karena menyebut kelompok Hizbullah Lebanon "sangat cerdas".

Pernyataan Trump itu diutarakan ketika kelompok militan Lebanon itu saling baku tembak dengan Israel menyusul peperangan antara Israel vs Hamas yang meluas sejak akhir pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"dukungan bangsa kita terhadap Israel tegas dan tak tergoyahkan. Dan ini bukan saat yang tepat untuk memuji para teroris yang berusaha menghancurkan mereka," ucap Biden dalam unggahannya di X, sebelumnya Twitter, pada Kamis (12/10).

Selama pidato kampanyenya di Florida, Trump menuduh pemerintahan Biden mendanai serangan Hamas sebagai hasil dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Iran. Iran diyakini memang memiliki hubungan dekat secara historis dengan Hamas dan Hizbullah.

Meski begitu, Trump mengklaim hal tersebut tanpa bukti yang jelas dan dianggap banyak pihak sebagai klaim yang keliru.

Tak berhenti di situ, Trump juga memuji Hizbullah sebagai kelompok yang cerdas saat berkampanye di West Palm Beach. Pujian itu diutarakan Trump kala mengkritik Gedung Putih.

"Anda tahu, Hizbullah sangat cerdas. Mereka semua sangat cerdas," kata Trump seperti dikutip AFP.

[Gambas:Video CNN]

Wakil sekretaris pers Gedung Putih Andrew Bates mengatakan pernyataan Trump "berbahaya dan mengalihkan".

Israel juga marah dengan pernyataan Trump tersebut.  Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi dalam sebuah wawancara TV mengatakan Trump "jelas-jelas" tidak bisa dipercaya.

"Sangat memalukan bahwa orang seperti itu, mantan presiden AS, membantu propaganda dan menyebarkan komentar yang merugikan semangat pejuang IDF (tentara Israel) dan semangat warga Israel," kata Karhi.

"Kita tidak perlu berurusan dengannya atau dengan omong kosong yang dia katakan," ucapnya lagi.

Gubernur Florida Ron DeSantis juga mengecam pernyataan Trump soal Hizbullah tersebut. DeSantis merupakan politikus Partai Republik yang menjadi saingan Trump dalam bursa calon presiden usungan partai di Pilpres AS 2024 mendatang.

"Tidak masuk akal jika siapa pun, apalagi yang mencalonkan diri sebagai Presiden, kini memilih untuk menyerang teman dan sekutu kita, Israel, apalagi memuji teroris Hizbullah sebagai orang yang 'sangat cerdas'," tulisnya di X.

Tim kampanye Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sejak peperangan kembali pecah 7 Oktober lalu, serangan Hamas ke Israel telah menewaskan 1.200 orang. Hamas juga menyandera sekitar 150 orang termasuk warga AS dan warga asing lainnya.

Israel telah membalas dengan menghujani serangan udara dan artileri terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza Palestina. Lebih dari 1.350 orang tewas di Palestina akibat serangan Israel sejak enam hari terakhir.

Peperangan Hamas vs Israel pun meluas setelah Israel melancarkan serangan ke perbatasan Lebanon hingga menewaskan beberapa anggota Hizbullah. Serangan itu dilakukan Israel usai menuding sejumlah milisi Hamas menyusul ke negaranya melalui perbatasan Lebanon.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER