Militan Hamas disebut sukses menggempur salah satu menara komunikasi militer Israel di perbatasan Gaza, pada serangan awal Sabtu (7/10) lalu.
Selain menara komunikasi militer, tiga menara lainnya termasuk yang berfungsi untuk mengawasi perbatasan, juga digempur habis militan Palestina tersebut.
Sementara itu perang Hamas vs Israel yang telah berlangsung hampir sepekan, membawa krisis kemanusiaan parah bagi pengungsi Palestina di Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rangkumannya dalam Kilas Internasional pagi ini, Jumat (13/10).
Lihat Juga : |
Sejumlah video drone dan citra satelit menunjukkan operasi militan Hamas menggempur menara komunikasi Israel dekat perbatasan Gaza pada Sabtu (7/10) lalu.
Rekaman yang diunggah Brigade Al Qassam Hamas menunjukkan quadcopter terbang dekat menara komunikasi, dan menjatuhkan peledak di dasar menara.
Seorang ahli riset operasi Kanada menyebut salah satu menara bisa saja berfungsi sebagai pusat penerima transmisi dan data seperti komunikasi militer. Sementara menara lainnya untuk mengumpulkan data intelijen dan layanan seluler.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan untuk mengklarifikasi pernyataan Presiden Joe Biden, soal berita 40 bayi Israel yang meninggal akibat serangan militan Hamas.
Kepada CNN, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa baik Biden maupun pemerintah AS tidak melihat atau pun mengonfirmasi laporan tentang anak-anak atau bayi yang dipenggal oleh Hamas.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa pernyataan Biden mengacu pada komentar publik dari media dan pejabat Israel.
Krisis kemanusiaan kian parah di Jalur Gaza, usai Israel tanpa henti menyerang dan memblokade daerah kantong padat penduduk itu.
Warga kesulitan memperoleh makanan, listrik dan air bersih buntut serangan tanpa henti.
Nadine Abdul Latif (13) dari Al Rimal, Kota Gaza, mengatakan bahwa dia dan keluarga tak memiliki pasokan air setelah terputus sejak Senin (9/10).
"Kami tidak punya air, terputus kemarin (Senin). Kami hampir tidak mendapat listrik atau internet, dan kami tidak bisa meninggalkan rumah untuk membeli makanan karena semakin berbahaya," ujar Nadine, seperti dikutip CNN, Selasa (10/10).
Sejak Hamas melancarkan serangan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan blokade total di Jalur Gaza, termasuk menghentikan pasokan listrik, makanan, air, dan bahan bakar.