Sikap Warga Yahudi di New York Terbelah, Dukung Palestina dan Israel

CNN Indonesia
Minggu, 15 Okt 2023 10:11 WIB
Sebagian warga Yahudi di New York mendukung Palestina, sementara pihak lainnya mendukung Israel sebagai bagian dari pembelaan diri atas serangan Hamas.
Warga New York unjuk rasa mendukung Palestina atas serangan Israel ke Jalur Gaza. (Ed JONES / AFP)

Dalam sebuah survei dari Jewish Electorate Institute dengan responden warga Yahudi AS (2021), sebanyak seperempat responden dari survei itu menyatakan bahwa "Israel adalah negara Apartheid."

"Angka itu luar biasa - dan itu angka yang besar untuk Yahudi Amerika," kata Kane mengomentari transformasi pandangan warga Yahudi di AS terhadap konflik Palestina-Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun tidak mewakili pandangan mayoritas [warga Yahudi AS], tetapi sebagian kecilnya masih meyakini bahwa Israel melakukan kejahatan apartheid," tambah Kane.

Dalam satu pekan terakhir, dukungan terbuka AS terhadap Israel diperkuat oleh pernyataan Presiden Joe Biden dan Menlu Antony Blinken yang berjanji memberikan dukungan tak terhingga untuk Israel.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan JVP sebagai penentang pihak Israel tegas mengecam sikap yang dinyatakan oleh Biden dan Blinken tersebut.

"Kami menyadari bahwa bagi banyak orang, seruan untuk mendukung Israel tanpa syarat, termasuk peningkatan pendanaan militer, datang dari tempat duka yang dalam, rasa takut, dan kecemasan," kata Rabbi Alissa Wise, mewakili pernyataan JVP dalam keterangan pers.

"Tetapi kita semua tahu, lebih banyak senjata hanya akan membawa lebih banyak bahaya bagi semua orang," tegas Wise.

Perang Israel dan Palestina telah berlangsung sepekan terakhir. IDF membombardir Gaza setelah milisi Hamas melakukan manuver ke dalam wilayah Israel sebelumnya.

Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan setidaknya lebih dari 2.200 warga Palestina, termasuk 724 anak-anak di dalamnya tewas karena serangan Israel. Selain itu, ada lebih dari 8.714 terluka.

Sebelumnya, setelah tenggat waktu ultimatum 6 jam selesai pada Sabtu petang, dalam pernyataannya militer Israel meminta mereka untuk tidak kembali ke Kota Gaza hingga waktu, "Ketika kami bilang sudah aman".

Mengutip dari CNN, militer Israel menyatakan telah mempersiapkan Fase Lanjutan ke Gaza usai ultimatum 6 jam mengungsi selesai. Serangan fase lanjutan itu adalah gempuran dari seluruh front--udara, laut, dan darat--dengan operasi di darat secara signifikan untuk 'memburu' milisi Hamas di Gaza.

(far/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER