Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara ikut terdampak serangan udara Israel.
Rata-rata rumah sakit di Gaza memiliki beberapa pengalaman serangan udara dari Israel sebelumnya akibat konflik dengan Palestina selama bertahun-tahun.
"Kantor administrasi rumah sakit rusak akibat serangan Israel tadi malam," kata Ketua Presidium Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C), Sarbini Abdul Murad, dikutip dari Anadolu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini terjadi pada saat penyerangan Israel ke Gaza pada 2021. Beruntung pada peristiwa ini tidak ada pasien ataupun staf rumah sakit yang terluka.
Sebelumnya pada 2011 pernah terjadi ledakan di dekat Rumah Sakit Indonesia yang mengakibatkan dua orang tewas, sejumlah orang luka-luka, dan 17 orang relawan Indonesia mengamankan diri di lantai dasar rumah sakit.
Pada perang Hamas-Israel kali ini, Murad mengatakan bahwa kondisi RS Indonesia terkini terdapat kerusakan pada plafon dan pusat gas.
Rumah sakit ini dibangun pada Mei 2011 dari uang sumbangan Indonesia sejumlah 126 miliar rupiah. RS Indonesia diresmikan oleh mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, pada 2015.
Serangan brutal Israel kembali menargetkan rumah sakit tertua di Gaza, Baptis Al Ahli yang menewaskan 500 orang, termasuk pasien dan tenaga medis.
Dalam beberapa hari selama perang dengan Hamas berlangsung, Israel telah meluncurkan dua kali serangan ke Rumah Sakit Al Ahli.
Lihat Juga : |
Serangan pertama terjadi pada Sabtu (14/10) yang mengakibatkan kerusakan parah pada dua lantai tempat bangsal USG dan mamografi. Serangan roket Israel ini menyebabkn empat orang staf rumah sakit terluka.
Serangan yang lebih dahsyat diluncurkan Israel tiga hari kemudian yang seketika menewaskan 500 orang di dalamnya. Rumah Sakit Al Ahli sendiri menjadi tempat perlindungan dan penampungan warga Palestina saat ini, dikutip dari CNN. Banyak korban masih terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
Pemerintah Palestina mengutuk sikap keji Israel yang melakukan serangan mematikan di rumah sakit. Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantah dan menuduh kelompok Jihad Islam Palestina melakukan "peluncuran roket yang gagal".
(cpa/bac)