Mesir disebut membuka jalan di perbatasan negara mereka dengan Gaza yang bisa membuat bantuan masuk ke wilayah Palestina usai Israel dan Hamas perang, Jumat (20/10).
Salah satu sumber keamanan mengatakan Mesir telah memindahkan blok beton di dekat perbatasan mereka.
Stasiun televisi milik pemerintah Mesir, Al Qahera News, juga melaporkan penyeberangan Rafah akan dibuka hari ini. Namun, Kairo menyatakan perlu lebih banyak waktu untuk memperbaiki jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah saksi mata mengatakan hari ini pihak berwenang Mesir juga masih memperbaiki jalan-jalan tersebut.
"Kendaraan dan peralatan Mesir masuk untuk memperbaiki jalan di sisi Palestina," kata para saksi mata kepada AFP.
Rencana pembukaan jalan ini muncul usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv pada Rabu.
Dalam pertemuan itu, Netanyahu dan Biden sepakat untuk mengizinkan 20 truk bantuan masuk. Namun, Israel memberi syarat ketat soal bantuan itu.
Netanyahu mengatakan bantuan hanya boleh didistribusikan melalui selatan Jalur Gaza. Selain itu, bantuan juga hanya boleh diberikan ke warga sipil dan tak jatuh ke tangan milisi Hamas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan koordinator bantuan kemanusiaan David Satterfield telah bertemu dengan pejabat Israel dan Mesir untuk mewujudkan kesepakatan tersebut.
Namun, kesepakatan itu tak disambut riang oleh Direktur Organisasi Kesehatan (WHO) Michael Ryan. Ia menyebut perjanjian itu sebagai "setetes air di lautan kebutuhan."
Sejak 7 Oktober, pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas berperang. Mereka terus bertempur hingga sekarang.
Di tengah perang itu pada 9 Oktober, Israel mengumumkan blokade total sehingga bantuan kemanusiaan tak bisa masuk ke Gaza.
Baru-baru ini, pasukan Israel juga meluncurkan serangan ke gereja tertua di Gaza dan menyebabkan delapan orang tewas. Sebelumnya, mereka membombardir Rumah Sakit Baptis Al Ahli dan akibatnya 300 orang tewas.