WHO Desak Hamas Beri Bukti Kehidupan Sandera: Bebaskan Segera

CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2023 04:30 WIB
WHO minta Hamas buktikan kehidupan para sandera saat ini dan meminta pembebasan segera dengan alasan kesehatan. (AFP/-)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (25/10) meminta Hamas untuk memberikan bukti para sandera yang mereka tahan masih hidup dan membebaskan mereka semua dengan alasan kesehatan.

WHO mengatakan Komite Palang Merah Internasional harus segera diberi akses medis untuk memastikan status kesehatan para sandera, dan siap memberikan dukungan kesehatan apa pun yang diperlukan.

"Ada kebutuhan mendesak bagi para penyandera untuk memberikan tanda-tanda kehidupan [para sandera], bukti penyediaan layanan kesehatan dan pembebasan segera, atas dasar kemanusiaan dan kesehatan. Semua orang yang disandera," keterangan tertulis Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. 

"Banyak dari para sandera, termasuk anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia, memiliki kondisi kesehatan yang sejak sebelumnya sudah memerlukan perawatan dan pengobatan segera dan berkelanjutan," ia menegaskan.

Dalam keterangan tersebut, ia juga menyoroti masalah kesehatan mental dan trauma yang berpotensi diidap para sandera.



"Trauma kesehatan mental yang dihadapi para korban penculikan, dan keluarga,sangat akut dan dukungan psikososial sangat penting," tuturnya.

Oleh sebab itu, Tedros menegaskan badan kesehatan PBB itu akan melakukan semua yang mereka bisa untuk mendukung kebutuhan kesehatan dan kemanusiaan bagi para sandera.

"Semua warga sipil yang menderita dalam konflik ini harus dilindungi," timpalnya.

Israel telah melakukan pemboman sejak 7 Oktober ketika orang-orang bersenjata Hamas melintasi perbatasan dan menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 222 lainnya, kata para pejabat.

Serangan Hamas disebut-sebut menjadi serangan tunggal terburuk dalam sejarah Israel. Hal itu yang kemudian disambut dengan perang oleh Israel melalui serangan udara di Gaza hingga kini.

Sejauh ini, lebih dari 6.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar warga sipil, dan ada kekhawatiran jumlah korban akan bertambah jika Israel terus melakukan invasi darat dalam upaya untuk menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Militer Israel juga disebut sudah menawarkan imbalan berupa uang hingga jaminan keamanan bagi warga Palestina di Gaza, yang memberikan informasi tentang keberadaan sandera.

Dalam selebaran, Israel mencantumkan nomor ponsel yang bisa dihubungi untuk mengirimkan informasi keberadaan para sandera.



Akhir pekan lalu dan Senin (23/10), total empat orang sandera telah dibebaskan atas dasar kemanusiaan.

Dua di antaranya yakni Yocheed Lifshitz (85) dan Nurit Cooper (79), dibebaskan pada Senin (23/10). Mereka dibebaskan berkat mediasi Qatar dan Mesir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali mendesak pembebasan tanpa syarat semua sandera yang ditahan di Gaza.

Kelompok hak asasi manusia, organisasi internasional, dan keluarga mereka yang ditawan juga menyerukan pembebasan segera para sandera.

(afp/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK