Kementerian Luar Negeri Indonesia buka suara soal nasib pasukan usai markas pasukan PBB RI di Lebanon nyaris kena mortir menyusul saling serang Hizbullah dan Israel.
Rekaman berisi benda jatuh seperti menimpa bangunan putih beredar di media sosial. Dalam video itu, seseorang mengatakan bangunan tersebut merupakan markas PBB RI di Lebanon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal berkomunikasi dengan Kontingen Indonesia di Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) untuk memverifikasi informasi tersebut.
"Memang terjadi peningkatan intensitas saling serang antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. Namun, tidak ada serangan yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia," kata Iqbal dalam rilis resmi.
Ia kemudian berujar, "Seluruh anggota Kontingen Indonesia dalam kondisi aman."
Iqbal juga mengatakan Kontingen Indonesia sudah memiliki rencana kontingensi jika kondisi keamanan semakin memburuk. Namun, dia tak menerangkan lebih lanjut rencana yang dimaksud.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono juga mengonfirmasi soal peristiwa itu.
"Masih aman ledakan satu km dari pos kita," kata Julius kepada CNNIndonesia.com, Kamis (26/10).
Julius juga mengatakan sejauh ini tak ada korban tewas dan kerusakan bangunan.
"Aman, tidak ada kerugian materil atau personel," ujar dia.
Sejauh ini, sebanyak 1200 anggota Kontingen Indonesia bertugas di UNIFIL. Wilayah tugas mereka berada di Lebanon Selatan, sepanjang perbatasan darat dan laut Lebanon-Israel.
Belakangan, pasukan Israel dan Hizbullah saling serang usai perang pasukan Zionis dan Hamas pecah pada 7 Oktober.
(isa/bac)