Setidaknya enam orang terluka setelah sebuah rudal menghantam Kota Taba di Mesir, dekat perbatasan Israel, pada Jumat (27/10).
Media lokal Mesir, Al Qahera News, melaporkan rudal tersebut menerjang fasilitas medis dan bangunan tempat tinggal untuk administrasi rumah sakit Taba pada Jumat pagi.
Misil itu menghantam kota resor Taba yang berjarak sekitar 220 kilometer dari Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang saksi mata di Taba mengonfirmasi bahwa dia mendengar sebuah ledakan dan melihat asap membubung. Meski begitu, Reuters tidak bisa mengidentifikasi sumber ledakan tersebut.
Taba merupakan kawasan yang populer di kalangan wisatawan. Jarak kota ini dengan kota resor Laut Merah Mesir, Sharm el-Sheikh, hanya sekitar tiga jam perjalanan.
Taba melintasi perbatasan Mesir dengan pelabuhan Eilat, Laut Merah Israel. Militer Israel mengaku pihaknya mengetahui bahwa insiden keamanan ini terjadi di luar perbatasannya.
Pada Rabu (25/10), Hamas sempat menyatakan bahwa pihaknya menargetkan Eilat dengan sebuah rudal, yang menurut militer Israel menghantam daerah terpencil itu.
Insiden rudal nyasar ini pun kelihatannya menjadi serangan jarak jauh Palestina dalam perang yang pecah sejak 7 Oktober lalu ini.
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Serangan rudal di Taba menyoroti risiko yang dihadapi Mesir dan negara-negara lain di sekitar Palestina-Israel di tengah panasnya konflik kedua wilayah.
Sebagai wilayah yang dekat dengan Gaza dan Israel, Mesir mengambil peran aktif dalam menegosiasikan akses kemanusiaan untuk Palestina. Mesir juga berusaha untuk menjamin pembebasan sandera oleh Hamas dan mengadvokasi gencatan senjata.
Namun, kedekatan lokasi Mesir dengan garis depan medan perang telah mengekspos negara itu pada risiko tinggi. Pada 22 Oktober, beberapa penjaga perbatasan Mesir terluka karena tak sengaja terkena pecahan peluru dari tank Israel.
Israel sudah meminta maaf atas insiden tersebut.