Terkait Israel vs Hamas, AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Lebanon

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Okt 2023 16:00 WIB
Ilustrasi. Asap membumbung imbas tembakan Israel yang menargetkan Hizbullah di kawasan Lebanon(AFP/Jalaa Marey)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengimbau kepada setiap warganya yang berada atau mendiami Lebanon saat ini untuk segera meninggalkan negara tersebut.

Imbauan itu disampaikan seiring memanasnya konflik Israel versus Palestina--khususnya Hamas--di Gaza, dan dikhawatirkan menyasar Lebanon yang menjadi negara tetangga dua wilayah tersebut.

"Kementerian Luar Negeri merekomendasikan agar warga negara Amerika Serikat di Lebanon segera pergi sekarang, selagi penerbangan komersial masih tersedia, karena situasi keamanan yang tidak dapat diprediksi," tulis pernyataan resmi Kemenlu AS yang diunggah di X, Sabtu (28/10).

"Tidak ada jaminan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan mengevakuasi warga negara Amerika Serikat dan anggota keluarga mereka dalam situasi krisis," sambung keterangan tersebut yang diunggah Kemenlu AS pada Jumat (27/10) waktu setempat itu.

Pihak Kedutaan Besar AS di Lebanon juga menyarankan kepada setiap warga negaranya di Lebanon agar merancang rencana perjalanan mereka sendiri hingga selamat.

"Anda harus menyiapkan rencana aksi untuk situasi krisis yang tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah AS," tambah keterangan terkait.

"Waktu terbaik untuk meninggalkan negara ini adalah ketika krisisnya belum terjadi sama sekali," sebut pihak Kedubes AS di Beirut, Lebanon.

Hubungan Israel dengan kelompok milisi Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Lebanon selatan memanas sejak perang dengan Hamas dimulai pada 7 Oktober.

Militer Israel juga menyerang sasaran-sasaran militer di Suriah pada 25 Oktober pagi. Serangan itu menewaskan delapan tentara, menurut media pemerintah Suriah.

Para pemimpin dunia telah menyatakan kekhawatiran bahwa konflik tersebut memicu front baru dalam perang Israel dan Hamas yang sudah berlangsung lebih dari dua pekan.

Israel telah membombardir Gaza sebagai pembalasan atas serangan mendadak kelompok militan Hamas, yang melintasi perbatasan menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 222 lainnya.

Pejabat mengatakan serangan Hamas kala itu menjadi serangan terburuk dalam sejarah Israel.

Hizbullah mengatakan para pejabat senior kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam telah mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tentang mencapai "kemenangan nyata" dalam perang melawan Israel.

Pernyataan Hizbullah tidak merinci kapan atau di mana Nasrallah bertemu dengan orang nomor dua Hamas, Saleh al-Aruri, dan pemimpin Jihad Islam Ziad Nakhaleh, selain mengatakan pertemuan itu terjadi di lokasi yang dirahasiakan di Lebanon.

(far/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK