Curhat Remaja Israel Tak Setuju Agresi di Gaza, Tolak Wajib Militer

blq | CNN Indonesia
Jumat, 03 Nov 2023 01:15 WIB
Sejumlah remaja Israel curhat tak setuju agresi militer Israel di Gaza dan menolak wajib militer di negaranya.
Warga Gaza meratapi orang yang dicintai meninggal akibat serangan Israel. (AP/Hatem Ali)

Ariel Davidov (19), remaja yang tinggal dekat Yerusalem Timur yang diduduki Israel, juga tak sepakat dengan agresi Tel Aviv di Gaza.

Sebagai orang yang berkontak dengan kelompok-kelompok yang mengadvokasi HAM, Davidov menyaksikan langsung bagaimana pasukan Israel menggunakan kekerasan berlebihan terhadap warga Palestina di lingkungannya seperti Sheikh Jarrah, Silwan, dan Isawiya.

Karena ini, Davidov menolak ikut wajib militer yang menurutnya adalah "bagian dari amoralitas dan ketidakadilan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada genosida yang telah berlangsung sejak awal keberadaan Zionisme. Itu tidak dimulai pada 1948 [berdirinya negara Israel] ataupun 1967 [tahun saat Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza diduduki Israel]," kata dia.

"Jauh sebelum itu, ada kolonialisme pemukim. Mereka ingin menggunakan tanah ini [Palestina] dan rakyatnya demi kepentingan mereka sendiri. Namun situasi ini tidak boleh berlanjut seperti ini."

Davidov juga menuturkan seharusnya ia muncul di pengadilan pada 16 Oktober karena menolak bertugas di militer. Namun, dia dibebaskan karena "alasan psikologis."

"Banyak teman dekat saya menolak ikut wamil. Kelompok yang terlibat dengan saya dalam aktivisme HAM telah menyerukan kepada semua orang untuk menolak bertugas di militer Israel. Ini adalah bagian utama dari perjuangan saya," tutur dia.

"Banyak teman saya yang berakhir di penjara karena menolak wamil. Belakangan mereka dihukum 150 hari penjara, sebelum ini hukumannya 200 hari. Beberapa ada yang 60 hari dan yang lainnya 50 hari. Saya kira itu terserah hakim."

Lebih jauh, Davidov menilai bahwa baik Israel maupun Palestina telah memasuki "fase baru pendudukan dan genosida" sejak perang pecah 7 Oktober lalu.

Davidov percaya serangan Hamas datang bukan tanpa alasan. Dia setuju bahwa pendudukan dan blokade Gaza selama ini merupakan alasan Hamas melancarkan serbuan ke Israel.

Davidov juga mengatakan aksi represif Israel bukan cuma dilakukan terhadap warga Palestina saja. Banyak temannya yang sudah merasakan langsung kekerasan militer Tel Aviv.

Beberapa temannya dipukuli kala mendokumentasikan video Yahudi menyerang warga Palestina guna mengusir mereka dari Tepi Barat.

Sementara itu, remaja lainnya, Ella Keidar, mengaku tak mau wajib militer karena meyakini bahwa setiap orang berhak hidup bebas dan sehat.

"Saya tidak ingin wajib militer yang menegakkan pendudukan, menerapkan rezim rasis, dan menindas rakyat Palestina dalam proyek eksploitasi ini," kata Keidar.

Remaja perempuan tersebut meyakini bahwa satu-satunya solusi untuk konflik Israel-Palestina adalah politik, bukan militer.

"Seperti orang Israel, orang Palestina juga berhak mendapatkan kebebasan. Saya percaya pada kemungkinan masa depan yang setara, yang mencakup hak untuk kembali bagi orang-orang Palestina [ke tanah di mana Israel mengusir mereka]," ucapnya.

(bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER