Lokasi Paling Dekat Kamp Pengungsi, Pasien RS Indonesia Gaza Membludak
Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza membeludak, usai Israel menyerang kamp pengungsi Jabalia sejak Selasa (31/10).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan banyak pasien dibawa ke RSI karena lokasinya yang paling dekat.
"Hampir semua pasien baru yang muncul akibat serangan itu dibawa ke Rumah Sakit Indonesia, karena yang paling dekat," kata Iqbal di Gedung Kemlu, Jumat (3/11).
Relawan MER-C di RS Indonesia Gaza, Fikri Rofiul Haq, sebelumnya mengungkap saat ini ada lebih dari 1.200 korban jiwa dan lebih dari 3.500 korban luka yang dirawat di RS Indonesia.
RSI bahkan sempat mengalami penumpukan jenazah di rumah sakit, imbas bombardir Israel di wilayah Gaza.
"Lagi dan lagi, terjadi penumpukan jenazah dan mereka diletakkan di trotoar jalan," kata Fikri dalam pesan audio yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu.
"Malam itu mereka hanya diletakkan di pinggir jalan menuju pagi untuk diambil keluarga dan dimakamkan," imbuh dia.
Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza sendiri saat ini semakin kritis di tengah agresi Israel, karena krisis bahan bakar minyak untuk menyalakan generator listrik.
Berdasarkan perkembangan terbaru hari ini, hanya satu generator listrik yang masih menyala. Satu generator lainnya rusak dan kehabisan bahan bakar.
Fikri mengatakan saat ini pemakaian listrik di ruangan-ruangan pasien harus dikurangi demi menghemat bahan bakar.
"Saat ini ruangan-ruangan pasien dikurangi pemakaian listrik demi hemat bahan bakar. Yang diutamakan listrik di lantai satu, karena ada ruang gawat darurat," kata Fikri dalam pesan audio yang diterima CNNIndonesia, Jumat (3/11).
Meski begitu, para relawan dan Palang Merah Internasional terus berusaha membantu RSI, untuk mencari bahan bakar agar generator terus berfungsi.
Serangan Israel di kamp Jabalia sebanyak tiga kali menewaskan hampir 200 orang dan melukai ratusan warga sipil lainnya.
Per hari ini, Israel kembali menargetkan kamp pengungsi Bureij di Gaza yang menewaskan belasan orang, termasuk perempuan dan anak-anak.