Presiden Macron Serukan Jeda Kemanusiaan di Perang Israel-Hamas
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan jeda kemanusiaan harus segera dilakukan di Gaza dan negara-negara harus mengupayakan gencatan senjata.
"Warga sipil harus dilindungi, hal ini sangat diperlukan dan tidak dapat dinegosiasikan serta merupakan kebutuhan mendesak," ungkap Macron, dikutip dari The National News.
Pernyataan ini disampaikan oleh Macron saat pembukaan konferensi kemanusiaan terkait Gaza di Paris pada Kamis (9/11). Prancis menjadi tuan rumah konferensi internasional yang bertujuan membantu warga sipil Palestina, walaupun harapan terjadinya perubahan sangat rendah.
Macron bukan satu-satunya pemimpin yang menyerukan jeda kemanusiaan di Gaza menyusul krisis kemanusiaan yang kian memburuk.
Para diplomat dari Kelompok Tujuh (G7) juga menyerukan jeda kemanusiaan atas pemboman Israel untuk menyalurkan bantuan kepada warga sipil Palestina yang putus asa di Gaza, dikutip dari Al Jazeera.
G7 merupakan kelompok negara yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Prancis, Uni Eropa yang mewakili Belgia, Belanda, Polandia, Spanyol, serta Swedia.
Kelompok ini mengutuk tindakan Hamas yang melakukan serangan mendadak ke Israel. Mereka menilai bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri.
Namun, mereka juga menyadari bahwa jeda kemanusiaan dapat dilakukan di tengah serangan balasan Israel ke Hamas.
Pernyataan yang dilontarkan oleh G7 berusaha untuk menetralkan antara kritik kepada Hamas dengan dukungan kepada Israel untuk segera mengambil tindakan demi melindung warga sipil Palestina.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, dan Italia menyatakan bahwa mereka mendukung bantuan kemanusiaan, pergerakan sipil, dan pembebasan sandera.
Tindakan Israel yang melakukan kekerasan terhadap warga Palestina tidak bisa diterima, melemahkan keamanan di Tepi Barat, dan mengancam terciptanya perdamaian.
(cpa/bac)