Fakta-fakta Gempuran Israel ke Rumah Sakit Al Shifa Gaza

CNN Indonesia
Minggu, 19 Nov 2023 19:10 WIB
Rumah Sakit Al Shifa yang terletak di Jalur Gaza Palestina digempur oleh Pasukan Pertahanan Israel pada Rabu (15/11). Berikut sederet faktanya.
Pasukan Israel mengambil jenazah warga Palestina yang terbunuh dari RS Al Shifa. (REUTERS/Anas Al-Shareef)

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qudra mengatakan pasukan Israel mengambil jenazah warga Palestina yang terbunuh dari RS Al Shifa.

Dalam laporan Al Jazeera, dikutip Jumat (17/11), kesaksian al-Qudra senada dengan komentar direktur RS Al Shifa, yang mengatakan bahwa pasukan Israel telah mengambil mayat warga Palestina yang terbunuh dan tergeletak di halaman pusat kesehatan.

Jumlah jenazah di kompleks RS Al Shifa bertambah ketika tentara Israel mengepung fasilitas tersebut. Pasukan Israel juga menghalangi orang-orang untuk keluar dari rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur RS Al Shifa Muhammad Abu Salmiya mengatakan banyak pasien terancam tewas selama pengepungan oleh pasukan Israel.

"Orang-orang akan mati. Tidak ada yang bisa mencapai atau meninggalkan rumah sakit yang terkepung" katanya.

"Orang-orang di dalam akan meninggal jika tidak ada bantuan yang sampai kepada mereka dan banyak pasien yang membutuhkan kebutuhan medis mendesak bisa meninggal jika mereka tidak dapat mencapai rumah sakit tepat waktu," ujarnya menambahkan.

10. Israel Klaim Temukan Terowongan Hamas

Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengklaim telah menemukan terowongan operasional milik kelompok milisi Hamas yang berada di kompleks Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Palestina.

IDF mengunggah sebuah video di media sosial yang menunjukkan sebuah lubang yang tampak seperti terowongan setelah digali oleh pasukan tersebut.

"Hari ini, infrastruktur terowongan Hamas terekspos di dalam rumah sakit," kata IDF dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir CNN.

Namun, Hamas membantah tuduhan IDF terkait penemuan terowongan yang dipakai sebagai pusat komando sebagai "kebohongan yang tidak berdasar."

Lewat kantor media pemerintah, Hamas juga menuduh Israel memberikan "skenario palsu, narasi palsu, da memutarbalikkan informasi" soal markas di bawah RS Al Shifa itu.

11. Bayi Tewas saat Gempuran Israel

Setidaknya empat bayi prematur tewas dan lima bayi lainnya sekarat di rumah sakit Al Shifa, Gaza, Palestina di tengah gempuran Israel.

Dilansir dari Al Jazeera, situasi di sejumlah rs di Jalur Gaza amatlah rumit, terutama di RS Al Shifa, yang tak hanya berada di bawah serangan udara tanpa henti, tapi juga berada di bawah kepungan militer Israel selama seminggu terakhir.

Bayi prematur yang berada di unit perawatan intensif (ICU) dan yang terluka kritis meninggal karena kurangnya bahan bakar dan listrik. Bahkan, pipa oksigen yang menjaga mereka tetap hidup selama beberapa hari terakhir telah hancur.

Seperti dilansir dari AFP, Sabtu (18/11), sebanyak 12 ribu warga Palestina tewas dalam serangan pasukan militer Israel sejak 7 Oktober lalu. Dari jumlah tersebut, 5.000 jiwa merupakan anak-anak.

Serangan Israel juga membuat 3.300 perempuan meninggal dunia. Sementara 30 ribu orang lainnya terluka.

12. Waktu Satu Jam untuk Kosongkan RS Al Shifa

Rumah Sakit Al Shifa disebut diliputi kepanikan dan ketakutan luar biasa setelah Israel mengumumkan hanya berikan waktu satu jam bagi dokter, tenaga medis, dan pasien mengosongkan kawasan tersebut.

Sumber, seperti diberitakan Al Jazeera pada Sabtu (18/11), mengatakan hal tersebut mustahil dilakukan karena mereka tidak memiliki ambulans untuk mengevakuasi semua pasien dalam jumlah besar ke kawasan selatan.

Di sisi lain, tentara Israel juga tak memberikan solusi lain, apalagi bantuan transportasi atau bahan bakar ambulans, untuk bisa memindahkan semua pasien, termasuk bayi prematur supaya RS Al Shifa bisa segera kosong.

Hal tersebut dinilai sulit untuk dilakukan pihak RS Al Shifa karena jumlah pasien di sana lebih banyak, yakni lebih dari 300 orang.

Tak hanya itu, sumber mengatakan, sebagian besar pasien di sana dalam kondisi kritis. Sehingga, mereka tidak bisa melakukan perjalanan ke selatan hanya dengan mendorong tempat tidur rumah sakit.

13. Momen Pengosongan RS Al Shifa

Dokter RS Al Shifa mengungkapkan momen-momen sebelum tim medis mengevakuasi pasien untuk mengosongkan kawasan itu seperti yang diperintahkan militer Israel pada Sabtu (18/11).

Munir al-Barsh selaku dokter RS Al Shifa mengungkapkan militer Israel memerintahkan mereka untuk segera mengosongkan rumah sakit dan memberikan peringatan terkait evakuasi tersebut.

"Tentara Israel menelepon sekitar pukul 9.00 [waktu setempat], memperingatkan semua orang yang keluar harus melambaikan sapu tangan putih," cerita Munir al-Barsh seperti diberitakan Al Jazeera, Sabtu (18/11).

Kata al-Barsh, sekitar 450 pasien dievakuasi bersama tim medis RS Al Shifah. Kendati demikian, ia mengakui masih banyak pasien yang terpaksa ditinggal akibat kondisi.

Ia menuturkan masih ada direktur rumah sakit, empat dokter, dan sekelompok kecil perawat yang masih menetap di RS Al Shifa bersama lebih dari 100 pasien tersebut.

14. WHO Ungkap Kondisi Terkini

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap kondisi Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, usai dikosongkan oleh Israel pada Sabtu (18/11) lalu.

Tim penilaian kemanusiaan yang dipimpin WHO melakukan kunjungan ke RS Al-Shifa setelah sebagian besar orang telah dievakuasi dari fasilitas medis tersebut pada Sabtu. Mereka menggambarkan kondisi RS bak zona kematian.

Tim mendapati kuburan massal di pintu masuk rumah sakit dan diberitahu bahwa lebih dari 80 orang dimakamkan di sana. Mereka juga melihat tanda-tanda penembakan di rumah sakit. Menurut WHO, kurangnya air bersih, bahan bakar, obat-obatan, makanan, dan bantuan penting lain telah menyebabkan rumah sakit berhenti berfungsi sebagai fasilitas medis.

(dis/pua)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER