Seorang perawat mengatakan kepada Al Jazeera pasukan Israel merudal lantai empat rumah sakit dan memutus aliran listrik serta tenaga surya ke gedung-gedung.
"Kami memiliki 25 orang dengan patah panggul yang tidak bisa dipindahkan. Mereka meledakkan pintu masuk ini, mereka menembak pasien di dalam. Mereka menggeledah kami satu per satu dan memindai wajah semua orang," kata perawat pria dari unit gawat darurat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga berujar ketika mengaku seorang perawat, ia diinterogasi tentang rumah sakit, tawanan Israel, dan para sandera.
"Setiap pertanyaan disertai dengan tamparan," tuturnya.
Al-Bursh melaporkan satu orang meninggal dunia akibat serangan Israel di Rumah Sakit Indonesia pada Kamis (23/11) malam waktu setempat.
Kepada Al Jazeera, al-Bursh mengatakan korban tewas tersebut merupakan perempuan. Sementara itu, tiga orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka.
Al-Bursh juga menyampaikan tiga orang di rumah sakit ditangkap oleh pasukan militer Israel.
Serangan terbaru ini menambah daftar korban tewas akibat serangan Israel di RS Indonesia Gaza. Pada serangan Senin pekan lalu, 12 orang meninggal dunia akibat serbuan militer.
Sejauh ini total 13 orang tewas di Rumah Sakit Indonesia.
Selama agresi sejak 7 Oktober lalu, pasukan Israel menyerang warga dan fasilitas sipil. Hingga Kamis (23/11), 14.800 orang meninggal dunia dengan mayoritas anak-anak dan perempuan.
(blq/bac)