Apakah Surat Sekjen PBB Ampuh Desak DK PBB Sahkan Resolusi soal Gaza?

CNN Indonesia
Jumat, 08 Des 2023 21:10 WIB
Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyurati Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mendesak badan itu menyepakati resolusi mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza.
AS selalu memveto DK PBB terkait resolusi tentang Palestina yang dianggap tak menguntungkan Israel. (Getty Images via AFP/MICHAEL M. SANTIAGO)

Dosen studi politik dan keamanan di Murdoch University, Perth, Australia, Ian Wilson, mengatakan seruan Guterres atas Pasal 99 Piagam PBB tidak mungkin membuahkan hasil dalam rapat DK PBB yang digelar hari ini.

"AS akan memveto resolusi apa pun yang menyerukan gencatan senjata, tidak peduli seberapa hati-hati kata-katanya," kata Wilson kepada Al Jazeera.

Dewan Keamanan PBB bakal menggelar pertemuan pada Jumat pukul 10.00 pagi waktu setempat di New York. Pertemuan ini diadakan dua hari sejak mereka menerima surat Guterres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wilson, DK PBB sebetulnya bisa saja bertindak mengikuti saran Guterres dan mempertimbangkan resolusi gencatan senjata di Gaza.

Akan tetapi, lima anggota tetap DK PBB, yakni China, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis memiliki kekuatan untuk memveto keputusan semacam itu.

"AS telah memveto 46 resolusi, termasuk yang mengutuk aneksasi ilegal Israel atas Dataran Tinggi Golan. Mereka benar-benar menghina tatanan berbasis aturan yang mereka klaim untuk didukung," kata Wilson.

"AS selalu memveto apa pun yang berusaha membatasi Israel. Ini benar-benar kontraproduktif karena seluruh dunia melihat mereka membiarkan dan menyediakan senjata untuk pembantaian besar-besaran," lanjut dia.

Sebuah resolusi DK PBB sendiri baru bisa diadopsi jika didukung oleh setidaknya sembilan suara tanpa ada satupun veto. Satu veto dari anggota tetap bisa menggugurkan seluruh hasil pemungutan suara meski semua anggota menyetujui resolusi.

Pada 15 November, DK PBB pertama kali berhasil mengadopsi resolusi yang menyerukan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza, setelah sebulan gagal menyepakati resolusi apa pun.

Resolusi yang diusulkan oleh Malta itu menyerukan Israel membuka koridor kemanusiaan di seluruh Gaza "selama beberapa hari".

Resolusi ini juga mendesak diberikannya perlindungan bagi warga sipil terutama anak-anak, serta memungkinkan pengiriman bantuan hingga evakuasi medis di daerah kantong tersebut.

Resolusi bernomor 2712 ini merupakan resolusi perdana yang berhasil diadopsi DK PBB usai empat draf resolusi sebelumnya gagal disahkan oleh para anggota sejak agresi Israel ke Jalur Gaza berkecamuk 7 Oktober lalu.

Dua draf resolusi DK PBB yang digagas Rusia gagal mendapatkan suara minimum untuk diadopsi. Satu draf rancangan Brasil diveto oleh AS dan satu draf usulan AS diveto Rusia dan China.

Meski DK PBB telah mengadopsi resolusi ini, Israel menolak keras karena menilai resolusi "tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan."

Israel pun berulang kali bersumpah bakal terus melanjutkan agresi hingga berhasil menumpas Hamas sampai ke akar-akarnya.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER