Putin Kirim Pesan 'Darurat' saat Maju Lagi di Pilpres Rusia 2024

CNN Indonesia
Senin, 11 Des 2023 15:12 WIB
Vladimir Putin kirim pesan 'darurat' usai memastikan maju lagi di pemilihan presiden Rusia 2024.
Vladimir Putin kirim pesan 'darurat' usai maju lagi di Plipres 2024. (via REUTERS/SPUTNIK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Maju lagi di pemilihan presiden 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin kirim pesan 'darurat'.

Putin mengatakan pada Jumat (8/12) kepada tentara yang bertempur di Ukraina bahwa dirinya akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024. Hal ini memungkinkan Putin berkuasa hingga 2030.

Hingga kini, Putin dinobatkan sebagai presiden Rusia dengan jabatan terlama, mengalahkan Leonid Brezhnev yang menjabat selama 18 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin pertama kali mendapatkan penyerahan kursi kepresidenan dari Boris Yeltsin pada akhir 1999.

Artyom Zhoga, seorang letnan kolonel yang lahir di Ukraina era Soviet yang berjuang untuk Rusia, meminta Putin agar mencalonkan diri lagi menjadi presiden, dilansir dari Reuters.

Zhoga dianugerahi oleh Putin penghargaan militer tertinggi Rusia, yaitu bintang emas Pahlawan Rusia.

"Saya tidak akan menyembunyikan bahwa saya memiliki pemikiran yang berbeda pada waktu yang berbeda tetapi sekarang adalah waktunya untuk mengambil keputusan," ungkap Putin saat memberikan penghargaan kepada Zhoga dan tentara lainnya.

"Saya mengerti bahwa tidak ada jalan lain.Saya akan mencalonkan diri sebagai presiden," imbuhnya.

Banner artikel Ceasefirenow

Zhoga merasa senang atas keputusan Putin dan menyatakan seluruh Rusia turut mendukung keputusan tersebut.

Pemilihan umum tahun depan bagi Putin hanyalah formalitas karena dukungan dari negara, media yang dikelola pemerintah, dan tidak adanya arus utama masyarakat yang berbeda pendapat.

Kemenangan bisa dipastikan berada di tangan Putin.

Pihak oposisi memandang demokrasi yang terjadi di Rusia sebagai kediktatoran yang dipimpin oleh Putin.

Pencalonan kandidat dalam pemilihan umum dibuat menjadi tiruan demokrasi yang diatur secara hati-hati.

Tindakan keras selama bertahun-tahun diberlakukan bagi para pengkritik dan penentang. Diterapkan undang-undang baru tentang berita palsu dan mendiskreditkan tentara yang menyebabkan para pengkritik dijatuhi hukuman penjara.

Beberapa pihak bahkan melarikan diri ke luar negeri karena semakin sempitnya ruang untuk menyampaikan pendapat.

Namun, pendukung Putin menolak pernyataan ini dengan menunjukkan bahwa Putin mendapatkan peringkat persetujuan di atas 80 persen dari pendapat independen.

Putin dinilai berhasil memulihkan kekuatan dan keterlibatan Rusia yang sempat hancur karena runtuhnya Uni Soviet.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Tantangan Putin di Rusia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER