Israel Klaim Banjiri Terowongan Hamas Pakai Air Laut, Apa Dampaknya?

Profesor geografi lingkungan di London School of Economics Michael Mason menyebut banjir air laut juga akan menyebabkan kerusakan jangka panjang terhadap pertanian di Gaza.

"Penggunaan lahan untuk pertanian sangat dipengaruhi serangan militer, pendudukan, dan perpindahan penduduk," kata Mason.

Lihat Juga : Inggris Larang Masuk WN Israel yang Serang Palestina, Uni Eropa Nyusul

"Dengan asumsi bahwa sektor pertanian dapat bangkit kembali di masa depan, air tanah yang mengandung garam akan sangat membatasi pilihan tanaman."

Selain dampak lingkungan, rencana banjir juga menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan tawanan Israel.

Bukan pertama kali

Pada 2013 lalu, Mesir membanjiri terowongan tersebut dengan limbah. Dua tahun setelahnya, mereka mengirim air laut ke kanal.

Mesir menempuh cara tersebut untuk mencegah penyelundupan senjata, sumber daya, dan anggota Hamas dari Gaza Selatan ke Semenanjung Sinai.

Banjir air laut waktu itu menyebabkan rumah dan tempat usaha warga tergenang air, kerusakan pasokan air, dan kerusakan lahan pertanian.

Lihat Juga : Anggota Parlemen Inggris Dipecat usai Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Israel kemungkinan besar akan berargumen bahwa pembanjiran terowongan adalah tindakan yang "proporsional" sebagai tujuan militer berdasarkan hukum internasional.

Namun, Manson menilai banjir yang terus-menerus dan ekstensif di jaringan terowongan akan melanggar norma-norma hukum kemanusiaan internasional.

"Pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional menjadi lebih mungkin terjadi mengingat akuifer sangat penting bagi kebutuhan air masyarakat sipil dan sudah berada pada titik kritis kehancuran jangka panjang," ungkap dia.