Mengenal Kerja Sama Selatan-Selatan yang Mencuat di Debat Capres
Debat ketiga calon presiden (capres) Indonesia membicarakan tentang kerja sama selatan-selatan (KSS).
Isu ini menjadi salah satu topik yang ditanyakan oleh panelis kepada tiga kandidat presiden.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan banyak negara Afrika yang datang ke Indonesia untuk menjadikan RI sebagai panutan karena dinilai berhasil.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan pun mengkritik bahwa pernyataan Prabowo tidak menggambarkan peranan Indonesia dalam KSS.
"Penjelasan tadi enggak menggambarkan peranan Indonesia, itu hanya bagaimana kita membangun Indonesia," ujar Anies.
Anies menilai Indonesia harus merangkul apa yang menjadi agenda selatan.
Sementara itu, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berpandangan kerja sama ini punya potensi hebat, terutama di bidang sumber daya alam.
"Kalau kemudian ini kita konsentrasikan penuh betapa kekuatan ekonomi akan besar. Ini menciptakan lapangan kerja, dan kita menyiapkan jemput bola," kata Ganjar.
Apa itu kerja sama selatan-selatan (KSS)?
KSS merupakan kerja sama antar negara berkembang untuk menghasilkan solusi-solusi bersama bagi pembangunan negara selatan, demikian dikutip situs resmi FISIP Universitas Indonesia.
Menurut situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), KSS adalah manifestasi solidaritas antar masyarakat dan negara-negara selatan yang berkontribusi terhadap kesejahteraan nasional, kemandirian nasional dan kolektif, serta pencapaian tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional, termasuk Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Kantor PBB untuk Kerja sama Selatan-Selatan (UNOSSC) mempromosikan dan memfasilitasi KSS untuk pembangunan secara global dan di seluruh sistem PBB.
Lihat Juga : |
Kerja Sama Selatan-Selatan sendiri dilakukan melalui kerangka kerja kolaborasi yang luas di antara negara-negara Selatan dalam domain politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, serta teknis.
Kerja sama ini melibatkan dua atau lebih negara berkembang, bisa secara bilateral, regional, intra-regional, atau antar-regional.
Dengan kerja sama ini, negara-negara berkembang bisa berbagi pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sumber daya untuk memenuhi tujuan pembangunan mereka melalui upaya bersama.
Lebih lanjut, negara-negara Selatan telah berkontribusi di lebih dari setengah pertumbuhan dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Arus keluar investasi asing langsung dari Selatan mewakili sepertiga dari arus global.
Bersambung ke halaman berikutnya...