Pentagon mengatakan selain USS Florida, militer AS juga mengerahkan kapal perusak rudal dalam operasinya menggempur Yaman.
Kapal perusak misil ini menjadi tulang punggung armada AL AS karena menjadi pengendali rudal Tomahawk juga. Dengan Sistem Peluncuran Vertikal (VLS), kapal perusak memiliki 90 hingga 96 sel VLS, bergantung pada waktu pembuatannya.
Kapal perusak AS ini masuk kelas Arleigh Burke di mana satu kapal dapat mengangkut sampai 70 unit rudal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan bobot perpindahan hingga 9.700 ton, kapal kelas Burke ini juga dapat membawa berbagai persenjataan.
Kapal perusak tersebut mengerahkan rudal jelajah Tomahawk
Pentagon belum mengatakan kapal perusak mana yang terlibat dalam serangan di Yaman, namun beberapa kapal perang telah berada di Laut Merah dalam dua bulan terakhir untuk melindungi kapal komersial dari serangan pesawat tak berawak dan rudal Houthi.
Dilansir AFP, AS juga dilaporkan menggunakan jet topan milik pasukan Inggris. Pesawat tempur dengan sistem pilot tunggal dan bermesin ganda ini merupakan andalan armada udara Inggris.
Jet ini terbang dengan kecepatan setinggi Mach 1,8 dan setinggi 55.000 kaki, menurut lembar fakta Royal Air Force.
Dikembangkan oleh konsorsium perusahaan pertahanan untuk menyediakan pesawat tempur multiperan bagi banyak negara NATO, pesawat ini juga merupakan platform senjata yang kuat.
Typhoon fighters ini mampu membawa berbagai rudal serta bom berpemandu presisi.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan empat jet topan ini dikerahkan membantu AS menggempur Yaman. Keempat jet itu mengirimkan amunisi Paveway IV, bom dengan hulu ledak seberat 226 kg.
Paveway IV memiliki sirip ekor yang membantu memandunya ke sasaran berdasarkan arah yang diterima senjata baik dari penandaan laser atau koordinat GPS yang dikirimkan kepadanya.
(rds)