Polisi Tangkap Nabi 'Gadungan' di Zimbabwe Perbudak 251 Anak

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mar 2024 03:45 WIB
Polisi Zimbabwe menangkap seorang pria yang mengaku sebagai nabi dari sekte apostolik, yang mengeksploitasi ratusan anak di peternakan.
Polisi Zimbabwe menangkap seorang pria yang mengaku sebagai nabi dari sekte apostolik, yang mengeksploitasi ratusan anak di peternakan. Ilustrasi. (AP/Tsvangirayi Mukwazhi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi Zimbabwe menangkap seorang pria yang mengaku sebagai nabi dari sekte apostolik, yang mengeksploitasi ratusan anak di peternakan.

Juru bicara polisi Paul Nyathi mengatakan Ishmael Chokurongerwa, nabi "gadungan" yang memimpin 1.000 anggota di sebuah peternakan berjarak 34 kilometer barat laut ibu kota, Harare, ditangkap di sebuah kuil pada Selasa (12/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kuil itu, terdapat 251 anak usia sekolah yang tinggal bersama para pengikut lainnya. Nyathi mengatakan dari 251 anak, 246 di antaranya tidak memiliki akta kelahiran.

"Polisi menetapkan bahwa semua anak usia sekolah tidak mengikuti pendidikan formal dan menjadi sasaran pelecehan dengan dijadikan tenaga kerja upah kecil. Mereka melakukan pekerjaan manual dengan dalih diajarkan keterampilan hidup," kata Nyathi, seperti dikutip Associated Press, Kamis (14/3).

Selain mendapati dugaan eksploitasi anak, polisi juga menemukan kuburan di sekitar kuil sekte. Setidaknya ada 16 kuburan yang telah ditemukan. Tujuh di antaranya merupakan kuburan bayi.

Kuburan bayi tak berdosa itu pun tidak terdaftar secara administratif.

Nyathi mengatakan aparat kepolisian akhirnya menangkap pria yang mengaku Nabi Ismail itu bersama tujuh ajudannya atas tuduhan melakukan "kegiatan kriminal yang mencakup penganiayaan terhadap anak di bawah umur."

Nyathi berujar informasi lebih lanjut akan dirilis saat penyelidikan berlangsung.

Tabloid yang dijalankan pemerintah, H-Metro, menunjukkan polisi dengan perlengkapan anti huru-hara beradu mulut dengan para pengikut perempuan yang mengenakan pakaian putih dan penutup kepala lantaran meminta anak-anak kecil dikembalikan.

Tidak jelas ke mana polisi membawa anak-anak tersebut menggunakan bus. Selain anak-anak, beberapa perempuan juga ikut dibawa guna menemani mereka.

Salah satu pengikut Chokurongerwa mengatakan kepercayaan yang mereka anut bukan berasal dari kitab suci, melainkan datang langsung dari tuhan.

"Kepercayaan kami bukan dari kitab suci, kami mendapatkannya langsung dari tuhan yang memberi kami aturan tentang bagaimana kami bisa masuk surga. Tuhan melarang pendidikan formal karena pelajaran yang dipelajari di sekolah semacam itu bertentangan dengan ajarannya," ujarnya kepada H-Metro.

Dia juga menuturkan tuhan mengatakan kepada mereka bahwa hujan tidak akan turun jika anak-anak pergi ke sekolah.

Dia berujar orang-orang di luar keyakinan mereka tidak mendapatkan hujan karena mengirim anak-anak ke sekolah. Berbeda dengan mereka yang mendapatkan hujan karena tak mengirimkan anak sekolah.

"Kami memiliki karunia telinga spiritual untuk mendengarkan suara Tuhan," ujarnya.

Kelompok apostolik yang menanamkan kepercayaan tradisional ke dalam doktrin Pentakosta sangat populer di negara Afrika selatan yang dikenal sangat religius.

Studi UNICEF memperkirakan apostolik merupakan denominasi agama terbesar di Zimbabwe dengan sekitar 2,5 juta pengikut.

Penangkapan nabi palsu sendiri pernah terjadi tahun lalu di Kenya.

Pada April 2023, polisi Kenya menangkap Paul Mackenzie yang memimpin sekte sesat dan membuat ratusan orang mati kelaparan. Para pengikut sekte diperintahkan berpuasa sampai mati jika ingin bertemu Yesus.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER