AS Mulai Kehabisan Duit buat Pasok Senjata ke Ukraina

val | CNN Indonesia
Selasa, 19 Mar 2024 15:00 WIB
Kongres Amerika Serikat mengungkapkan mulai kehabisan dana karena bantu persediaan militer Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
Artileri Howitzer M777 buatan AS yang dipasok ke Ukraina. (AP/Evgeniy Maloletka)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kongres Amerika Serikat mengungkapkan mulai kehabisan dana karena bantu persediaan militer Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

Sekretaris Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengklaim bahwa pihaknya tengah meyakinkan sekutu Eropa untuk dapat terus berkomitmen dalam mendukung Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Austin tengah berusaha melakukan pertemuan bersama Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG) di Jerman.

Kongres AS sempat membuat rancangan undang-undang yang membahas pendanaan tambahan sebesar US$60 untuk Kyiv. Namun, sejumlah anggota Kongres mengakui bahwa keuangan AS semakin menipis jika tidak ada perubahan situasi di lapangan.

"Saya pikir sekutu kami sangat sadar akan situasi pendanaan kami dan Ukraina, lebih dari siapapun, karena kekurangan yang diakibatkan karena kami tidak mampu memasoknya," ujar pejabat senior pertahanan AS yang enggan disebutkan namanya pada Reuters.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat partai Republik Mike Johnson juga menolak pemungutan suara untuk rancangan undang-undang pendanaan tambahan tersebut.

Sebelumnya, pembahasan mengenai pendanaan dari negara Barat telah menjadi perhatian khusus. Tetapi, banyak negara yang enggan untuk terlibat langsung dengan alasan tidak ingin membahayakan kedaulatan negaranya.

Komitmen yang AS pegang untuk membantu militer Ukraina kerap dipertanyakan kembali keseriusannya.

Terlebih, Presiden AS Joe Biden mengatakan akan mengirim bantuan militer senilai US$300 juta ke Ukraina pada pekan lalu. Namun, Pentagon AS memilih untuk melakukan penghematan dalam biaya pendanaan militer tersebut.

Namun kini, belum ada keputusan dari pemerintah AS terkait pendanaan militer ke Ukraina.

Ini menjadi dilema tersendiri bagi pemerintah AS untuk menentukan prioritas dan arah komitmen yang telah mereka bangun bersama negara-negara di Eropa.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER