Kisah Masjidil Haram Berlumuran Darah Dibajak Pengikut 'Imam Mahdi'

CNN Indonesia
Kamis, 21 Mar 2024 11:08 WIB
Masjidil Haram sempat menjadi saksi bisu peristiwa kelam sepanjang sejarah Arab Saudi.
Pemimpin kelompok bersenjata, Juhayman Al Otaybi, yang pernah membajak Masjidil Haram. (AFP/-)

Mulanya, pemerintah Arab Saudi bereaksi lambat terhadap pengepungan tersebut. Terlebih, Putra Mahkota Saudi saat itu, Pangeran Fahd bin Abdulaziz al-Saud, tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Liga Arab.

Kemudian, Raja Khaled dan Menteri Pertahanan Pangeran Sultan mengambil alih operasi tersebut. Namun, kelompok ekstremis tersebut sempat melawan tentara Arab Saudi yang berusaha menerjang masuk Masjidil Haram.

Negosiasi pun sempat terjadi di tengah pembantaian yang dilakukan oleh kelompok ekstremis tersebut. Bahkan pemerintah Arab Saudi sampai meminta bantuan strategis pada Presiden Prancis Valéry Giscard d'Estaing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Picture dated December 1979 in Jeddah of arrested Moslem gunmen belonging to the group commanded by Jihman bin Saif al-Otaiba, alias Kelompok bersenjata pengikut Juhayman Al Otaybi saat ditangkap pasukan Kerajaan Arab Saudi. (AFP/)

d'Estaing menyarankan beberapa taktik penyerbuan menggunakan gas yang dilempar ke ruang-ruang bawah tanah. Alhasil, rencana tersebut berjalan lancar hingga berhasil meringkus Juhayman dan komplotannya.

Pengepungan yang berlangsung selama beberapa hari itu menelan ratusan korban jiwa dan membuat ribuan jamaah masjid terluka. Terlebih, beberapa struktur Masjidil Haram ikut hancur akibat tindakan keji kelompok tersebut.

Belajar dari peristiwa kelam itu, pemerintah Arab Saudi kini menambah personel keamanan yang berjaga di lingkungan Masjidil Haram.

Hingga kini, pemerintah Arab Saudi terus melakukan penjagaan dan pemantauan ketat terhadap kelompok ekstremis yang berpotensi memecah belah masyarakatnya.

(val/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER