Pembakar Al Quran di Stockholm, Swedia Salwan Momika menjadi sorotan kembali usai ditangkap oleh kepolisian Norwegia.
Ia menuai kemarahan umat Muslim dunia setelah beberapa kali melancarkan aksi bakar Al Quran.
Momika melancarkan aksinya sebagai bentuk protes akan pandangannya terhadap Islam. Ia pun pernah menjadi seorang pemimpin milisi Kristen di Irak bernama Babylon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria bernama lengkap Salwan Sabah Matti Momika itu mendeskripsikan pribadinya sebagai seorang atheis, pemikir, dan penulis.
Momika merupakan seorang imigran asal Irak yang mengungsi ke Swedia sejak beberapa tahun lalu. Ia sangat aktif di berbagai kanal media sosial seperti TikTok dan Facebook.
Aksi pertama Momika berlangsung pada 28 Juni 2023. Momika beraksi di depan Central Mosque di Stockholm dengan merobek halaman Al Quran, membakarnya, hingga menutupinya dengan daging asap.
"Ini negara saya. Saya ingin melindungi Swedia dari buku [Al Quran] ini. Buku ini adalah ancaman bagi negara ini," kata Momika saat melakukan aksinya, seperti dikutip Arab News.
Aksinya yang bertepatan saat Hari Raya Iduladha itu mendapat kecaman hingga ancaman pembunuhan di media sosial maupun kehidupan pribadinya.
Dua pria menggelar aksi membakar Al Quran di luar gedung parlemen Swedia di Stockholm, pada 31 Juli 2023.
Dua pria tersebut yakni Salwan Najem dan Salwan Momika yang terlihat menendang, menginjak, hingga membakar semua halaman kitab suci umat Islam itu.
Namun, aksinya itu diketahui oleh kepolisian Swedia hingga mendapatkan izin. Padahal, pemerintahan Perdana Menteri Ulf Kristersson tengah memutar otak agar dapat melarang aksi biadab tersebut.
Aksi pembakaran Al Quran kembali terjadi pada 14 Agustus 2023. Pelaku dari pembakaran kitab suci umat Muslim tersebut lagi-lagi adalah Salwan Momika dan Salwan Najem.
Kali ini, Momika dan Najem mencetak beberapa halaman Al Quran dengan teks bahasa Arab serta terjemahan dalam bahasa Swedia, yang mereka sebar di sebuah alun-alun.
Aksinya kali ini membuat sejumlah massa yang berkumpul di alun-alun untuk mengepung dan mengecam tindakan mereka.
Bersambung ke halaman berikutnya....