Pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia Yon Machmudi juga menilai posisi dan sikap AS akan sangat krusial dalam menentukan eskalasi konflik Iran-Israel.
Meski begitu, sejauh ini Amerika Serikat menyatakan tidak akan terlibat aktif dalam serangan ke Iran. AS hanya akan membantu dalam bentuk pertahanan, seperti mencegat dan menghancurkan senjata udara yang diluncurkan Iran.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu faktor lain yang berpeluang memicu Perang Dunia 3, menurut Yon, adalah langkah berikutnya yang akan diambil Israel. Kemungkinan PD 3 kian terbuka jika Israel terpancing untuk melancarkan serangan balasan.
"Dalam saat ini, memang kita melihat potensi eskalasinya semakin besar. Ini sangat tergantung dengan posisi AS," ujar Yon Machmudi.
"Tetapi kalau kemudian Israel terpancing untuk melakukan serangan balasan, maka saya yakin bahwa perang ini eskalasinya semakin tinggi dan berpotensi menjadi Perang Dunia 3 karena di balik Iran ada Rusia dan China," lanjutnya.
Yon kemudian menilai satu-satunya jalan deeskalasi dapat terjadi jika Iran berhenti melakukan serangan balasan. Begitu pula dengan Israel yang memilih tak menyerang balik serangan Iran akhir pekan ini.
Namun, jika kedua negara tidak dapat diyakinkan, eskalasi krisis akan kian besar dan potensi Perang Dunia 3 juga semakin terbuka lebar.
"Tentu AS dan dunia internasional mengharapkan de-eskalasi. Apakah kemudian Iran bisa diyakinkan untuk menghentikan serangan ke Israel dan Israel tidak menyerang balik?" ungkap Yon.
"Kalau ini terjadi, maka deeskalasi bisa terjadi. Tapi kalau Iran tidak dapat diyakinkan dan menganggap bahwa serangan yang dilakukan belum memenuhi tujuan, maka potensi [PD 3] itu akan semakin besar," lanjutnya.
(frl/bac)