Dalam siklus pemilu kali ini, AIPAC mendukung lebih dari 100 kandidat yang menyangkal bahwa Joe Biden memenangkan pemilu 2020, atau yang biasa disebut dengan 'penyangkal pemilu'.
Biden berasal dari Partai Demokrat yang berhaluan moderat-kiri.
AIPAC berulang kali menyatakan sebagai kelompok lobi yang hanya fokus ke satu isu dan bukan politik praktis. Namun, pada kenyataannya tak demikian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak kandidat sayap kanan yang mereka dukung mengungkap pandangan menolak hak-hak perempuan, kelompok LGBTQ+, dan kelompok marginal pada umumnya.
Dalam siklus pemilu kali ini, AIPAC juga telah mendukung lebih dari 100 kandidat yang menyangkal Joe Biden menang pemilu 2020. Kelompok ini biasa disebut dengan 'penyangkal pemilu'.
Dukungan dan sikap seperti itu mengaburkan nilai demokrasi dan HAM di AS.
Para pengamat menilai AS menghalau siapa saja yang mengkritik dengan tuduhan anti-semit. Di sana, narasi ini berkembang masif dan kerap dijadikan alat untuk merepresi orang.
Meskipun AIPAC Bersama orang-orang sayap kanan, mereka juga disebut mendukung Partai Demokrat.
Lihat Juga : |
Beberapa anggota Partai Demokrat menerima dukungan AIPAC dan kelompok pro-Israel lain dalam jumlah fantastis. Namun, mereka kerap dibenturkan dengan kelompok progresif.
"Para anggota Partai Demokrat yang menerima dana AIPAC untuk melawan kaum progresif mungkin lebih berbahaya dan sinis," kata Direktur advokasi Israel-Palestina di Democracy for the Arab World Now, Adam Shapiro.
AIPAC menggelontorkan dana ke kandidat Demokrat melalui afiliasi organisasi yang disebut United Democracy Project (UDP).
Organisasi ini meluncurkan UDP pada bulan sebagai komite aksi politik super, atau Super Pac pada Desember 2021. Salah satu tugas mereka mengeluarkan dana tanpa batas untuk mendukung kandidat yang mereka mau.
Dana itu nantinya untuk memblokir kandidat yang, jika terpilih, kemungkinan besar akan bergabung dengan anggota Kongres progresif yang kritis terhadap Israel, demikian dikutip The Guardian.
UDP telah menyumbangkan $2,3 juta atau Rp36 miliar dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk mendapat kursi terbuka di kongres di Pennsylvania.
(isa/bac)