Anggota Dewan Oposisi Tajikistan Ditangkap, Diduga Rencanakan Kudeta

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jun 2024 02:30 WIB
Salah satu anggota parlemen oposisi Tajikistan ditangkap karena diduga berkonspirasi untuk menggulingkan pemerintah pada Jumat (14/6).
Ilustrasi. Salah satu anggota parlemen oposisi Tajikistan ditangkap atas tuduhan rencana kudeta. (iStockphoto/SimonSkafar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu anggota parlemen oposisi Tajikistan ditangkap karena diduga berkonspirasi untuk menggulingkan pemerintah pada Jumat (14/6).

Tajikistan merupakan sekutu Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet diperintah oleh Presiden Emomali Rakhmon.

"Anggota parlemen Saiddjafar Usmonzoda telah dicabut kekebalannya dan ditahan atas permintaan Jaksa Agung," demikian laporan kantor berita Tajikistan Khovar, seperti dilansir dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan, nggota parlemen yang ditangkap itu sebelumnya mencalonkan diri sebagai presiden dan merupakan satu-satunya anggota Partai Demokrat Tajikistan yang duduk di majelis rendah parlemen yang didominasi oleh partai Rakhmon dan partai-partai lain yang sebagian besar setia kepada presiden.

Usmonzoda dituduh merencanakan kudeta dengan dukungan dua organisasi yang dicap sebagai "teroris" dan dilarang oleh otoritas Tajikistan. Organisasi itu adalah Aliansi Nasional Tajikistan (PMT) dan Partai Renaisans Islam Tajikistan.

Kantor berita negara itu melaporkan bahwa Usmonzoda berdiskusi melalui panggilan telepon pada September 2021 dengan seorang pemimpin PMT tentang partisipasi "lebih dari 3.000 pejuang" dari Jamaat Ansarullah, sebuah kelompok jihad yang aktif di perbatasan Afghanistan.

"Rencana kriminalnya" adalah mengambil kendali gedung penegakan hukum dan struktur militer, merebut senjata, dan menggulingkan pemerintah dengan paksa," tulis laporan tersebut.

Dikatakan Usmonzoda berjanji untuk menggalang pendukungnya dan meminta "perwakilan negara asing" sebesar $10 juta.

Khovar melaporkan bahwa Usmonzoda ditangkap sebagai tersangka, sambil mengklaim bahwa "kesalahannya dibuktikan sepenuhnya dengan bukti dalam kasus pidana".

Tajikistan hancur akibat perang saudara berdarah antara 1992 dan 1997 yang mempertemukan kekuatan pro-pemerintah yang setia kepada Rakhmon melawan gabungan kelompok Islam, demokratis, dan regional.

Para pendukung Rakhmon memujinya karena berhasil mendamaikan negara yang terpecah. Potret presiden dipajang secara luas dan ia memiliki gelar resmi sebagai "pendiri perdamaian dan persatuan nasional".

Tajikistan berada di peringkat 155 dari 180 negara dalam indeks kebebasan pers Reporters Without Borders.

(pua/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER