Sejakkasus AG terungkap, Indonesia dianggap negara yang berisiko untuk merekrut pekerja migran ke Inggris. Namun, jalurperekrutan kembali dibuka tahun ini oleh perekrut baru asal Inggris, Agri-HR. Mereka bekerja sama dengan agen di Indonesia, PT Mardel Anugerah, yangsudah punya izin perekrutan ke Inggris. PT MardelAnugerah juga didukung olehKedutaan Besar RI di London, menurut The Guardian.
Namun, para WNI ini menuduh pihak ketiga di Indonesia, Forum Komunikasi PMI Seasonal Worker United Kingdom, sebagai titik masalahnya. Forkomdi sinidisebut menjadi wadah komunikasi bagi orang Indonesia yang ingin bekerja di Inggris.
Para WNI menuduh Forkom merekrut pekerja dan memungut biaya, dengan mengatakan bahwasanggupmengirim mereka ke Inggris lebih cepat. Sementara itu, merekrut tanpa izin adalah tindakan ilegal menurut hukum Inggris dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pekerja mengatakan kepada The Guardian bahwa Forkom mendorong anggotanyamenekan keluargadua WNI yang melarikan diri ke London. Salah satu di antara mereka bahkan mengaku bahwa keluarganya di Indonesiadidatangi ke rumah pada pukul 03.00 dini hari.
Koordinator Forkom, Agus Hariyono, disebut mendorong mereka yang masih berada di Indonesia untuk membantu menekan para pekerja yang kabur di Inggris ini, termasuk meminta mereka mendatangi keluarga para pekerja yang kabur ini. Tekanan itu disampaikan Agus melalui pesan di grup WhatsAppForkom.
Dalam video call lanjutan ke anggota Forkom,Agus diduga meminta pekerja menghapusbukti transaksi uang yang dibayarkan ke forumnya itu.
Agri-HR pun buka suara soal ini dan segera menyelidiki klaim para pekerja Indonesia tersebut.
"Mendengar tuduhan tersebut, Agri-HR segera menghubungi GLAA (Gangmasters and Labour Abuse Authority) dengan permintaan untuk menyelidiki klaim tersebut. GLAA mewawancarai beberapa pekerja pada hari yang sama dan melanjutkan penyelidikan mereka dan wawancara pekerja lebih lanjut telah dilakukan dan dijadwalkan."
Sementara itu,Hariyono mengaku seorang pekerja "menitipankan dana" ke Forkom sebagai deposit. Ia pun mengaku dana tersebutdikirim ke rekeningnya untuk dibayarkan langsung ke PT Mardel Anugerah.
Hariyonojuga berdalih bahwa pihaknya menyampaikan pesan kepada keluarga para pekerja untuk mendorong mereka yang diberhentikan untuk kembali ke Indonesia dan mencegah terulangnyakasus pada 2022.
Perwakilan PT Mardel Anugerah,Delif Subeki, mengatakan pihaknya diperkenalkan ke Forkom oleh Kementerian Tenaga Kerja Indonesia. Subeki mengatakan perusahaannya berkomitmen selalu "memberikan prioritas" kepada anggotanya.
Subekimengaku pihaknya "dengan jelas memberi tahu" para pelamar bahwa mereka tidak menggunakan pihak ketiga mana pun untuk perekrutan dan tidak ada biaya yang harus dibayarkan.
CNNIndonesia.com sudah berupaya meminta keterangan Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum RI, Judha Nugraha, terkait kasus ini. Namun, hingga berita ini rilis, Judha belum bisa segera menjawab terkait laporan The Guardian ini maupun kabar soal lima WNI tersebut.
(mnf/rds)