Pangkal Perkara Demo Berdarah di Bangladesh Sebabkan 173 Orang Tewas

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jul 2024 13:57 WIB
Kerusuhan ini bermula dari demo yang dilakukan mahasiswa yang menentang sistem kuota pegawai negeri sipil.
Demo tolak pembatasan kuota PNS berujung kerusuhan di Bangladesh. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

Berdasarkan statistik resmi, hampir satu dari lima warga Bangladesh berusia antara 15 dan 24 tahun tak punya pekerjaan dan tak bersekolah.

Lulusan universitas bahkan menghadapi tingkat pengangguran yang lebih tinggi dibandingkan lulusan sekolah menengah atau sederajat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap tahun, sekitar 650.000 lulusan perguruan tinggi bersaing memasuki lapangan kerja. Banyak di antara mereka mengikuti ujian masuk pegawai negeri.

Pada 2023, sebanyak 346.000 kandidat mengikuti ujian masuk PNS untuk 3.300 posisi.

Bagi sejumlah pihak, menjadi PNS adalah pekerjaan yang menjanjikan dari segi pendapatan serta keamanan dan dinilai prestise.

Namun, pekerjaan kerah biru kian sulit didapat bahkan di sektor tekstil dan garmen. Padahal ekspor di bidang ini melonjak empat kali lipat sejak 2008.

"Bagi negara yang berupaya memanfaatkan bonus demografi, krisis lapangan kerja yang dihadapi oleh kaum muda merupakan kerugian yang sangat besar," kata Titumir.

Sejalan dengan ini, koordinator gerakan reformasi kuota Nahid Islam menilai Bangladesh perlu strategi yang lebih komprehensif untuk menambah pasar tenaga kerja.

"Kami menginginkan reformasi dalam rekrutmen pekerjaan di pemerintahan, dan juga program untuk menciptakan lapangan kerja di seluruh perekonomian," ucap Nahid.

Saat ini, mahasiswa Bangladesh memutuskan untuk menangguhkan demonstrasi menyusul banyaknya korban tewas dan ditangkap. Nahid mengatakan kepada AFP bahwa protes akan dihentikan "selama 48 jam" ke depan.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER