Turki Murka atas Pembunuhan terhadap Pemimpin Hamas Haniyeh: Keji

CNN Indonesia
Kamis, 01 Agu 2024 09:37 WIB
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas terbunuh, Turki murka. (AFP/MAHMUD HAMS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri Turki murka dan mengutuk keras serangan yang menewaskan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7).

Dalam pernyataan resmi, Kemlu Turki menyatakan pembunuhan "keji" terhadap Haniyeh menunjukkan bahwa pemerintah Israel tak berniat untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah.

Kemlu Turki menuding bahwa Israel hendak memperluas konflik Gaza ke skala regional dengan melancarkan serangan terhadap kediaman Haniyeh di Teheran.

Kemlu Turki lantas memperingatkan bahwa Timur Tengah akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar jika komunitas internasional tak segera mengambil tindakan untuk menghentikan Israel.

"Turki akan terus mendukung tujuan yang adil bagi rakyat Palestina," demikian keterangan Kemlu Turki, seperti dikutip Anadolu Agency.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina yang telah mengorbankan ratusan ribu pejuang seperti Haniyeh demi hidup damai di tanah air mereka di negara mereka sendiri," demikian keterangan Kemlu Turki.

Ismail Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7) pagi. Hamas menuduh Israel dalang di balik serangan ini.

Haniyeh berada di Teheran sejak Selasa (30/7) kemarin, untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian. Dia juga bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

"Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan terakan ini, tewas dalam serangan Zionis di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru Iran," demikian pernyataan Hamas, dikutip AFP.

Sementara itu IRGC mengatakan saat serangan itu, seorang pengawal Haniyeh juga tewas.

"Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran. Akibat insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya tewas," kata pernyataan IRGC.

Ismail Haniyeh merupakan kepala biro politik Hamas sejak 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Haniyeh jadi tokoh terkenal, terutama usai menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2006, menyusul kemenangan Hamas pada pemilu parlemen.

Haniyeh tinggal di pengasingan dan berpindah antara Turki dan Qatar. Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, saat peristiwa Intifada Pertama.

Selama agresi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh turut jadi sasaran serangan. Pada April lalu, tiga anak dan empat cucu Haniyeh tewas dibunuh Israel.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK