Pemimpin politik Hamas berikutnya kemungkinan besar adalah seorang tokoh yang tinggal di luar Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sebab, jabatan tersebut mengharuskan pemimpin melakukan perjalanan demi menjalin hubungan politik dan diplomatik.
Dilansir dari New York Times, mantan pemimpin biro politik Hamas, Khaled Meshal, kemungkinan akan menjadi calon pengganti Haniyeh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meshal telah lama menetap di Doha dan sering duduk di samping Haniyeh dalam pertemuan dengan para menteri dan pejabat tinggi.
"Dia bisa mengumpulkan lebih banyak suara bulat di Hamas daripada siapa pun," kata Azzam Tamimi, seorang penulis buku tentang Hamas.
Meshal menjabat sebagai ketua biro politik Hamas sejak 1996 hingga 2017. Sepak terjang pria 68 tahun tersebut tentu tak perlu diragukan.
Selain Meshal, dua pejabat senior Hamas di Doha yakni Mousa Abu Marzouk dan Khalil al-Hayya juga disebut-sebit bakal masuk dalam bursa calon pengganti Haniyeh.
Mousa Abu Marzouk adalah anggota senior Hamas. Ia pernah menjabat wakil ketua biro politik Hamas pada 1997-2014.
Sementara itu, Khalil al-Hayya merupakan anggota Dewan Legislatif Palestina yang mewakili Kota Gaza sejak diangkat pada 25 Januari 2006 silam.
Menurut Tamimi, pemilihan pemimpin politik Hamas berikutnya kemungkinan akan dilakukan lewat Dewan Syura Hamas.
(blq/rds)