Pakar Skeptis Iran Akan Gempur Israel 'Gila-gilaan', Ini Penjelasannya

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Agu 2024 20:17 WIB
Pakar mengaku skeptis Iran akan 'gila-gilaan' menggempur Israel dengan kekuatan penuh untuk balas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, pekan lalu.
Rakyat Iran gelar parade mengiringi peti jenazah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Simak analisis pakar soal potensi serangan Iran. (Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar mengaku skeptis bahwa Iran akan 'gila-gilaan' menggempur Israel dengan kekuatan penuh untuk balas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, pekan lalu.

Iran sebelumnya kebobolan pembunuhan Haniyeh dan menuduh Israel ada di balik serangan yang diduga kuat menggunakan bom detonator jarak jauh di kediaman menginap Haniyeh.

Pakar strategi perang Guillaume Ancel menjelaskan beberapa faktor sehingga Iran akan berpikir dua kali untuk menyerang Israel secara total.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ancel menilai serangan besar-besaran itu sama saja aksi 'bunuh diri' bagi negara meski wilayahnya 70 persen lebih luas dari Israel.

Veteran militer Prancis itu memprediksi Iran kemungkinan akan melakukan serangan menggunakan rudal-rudal "dengan pola peluncuran yang jauh lebih agresif sehingga jauh lebih sulit dicegat."

Ancel mengatakan Teheran juga akan memilih sejumlah target yang bernilai tinggi untuk mengefektifkan serangan antara sipil atau militer.

Pola serangan itu dinilainya akan berbeda dengan serangan Iran ke Israel pada April sebagai balasan atas tindakan Tel Aviv menjerang Konsulat Jenderal negara itu di Suriah.

Meski Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone, militer Israel mengklaim mampu menangkis 99 persen serangan Teheran tersebut.

"Menyusun serangan seperti yang terjadi pada April tidak lagi masuk akal bagi rezim tersebut," demikian prediksinya, dikutip dari France24.

Ia melanjutkan, ambisi Iran untuk menyerang Israel secara besar-besaran terganjal oleh kesadaran Teheran menghindari "perang habis-habisan" dengan negara Zionis tersebut.

"Rakyat Iran sangat mengetahui bahwa Israel punya senjata nuklir. Meski wilayah mereka luasnya 70 kali ukuran Israel, pemimpin Iran sadar bahwa mereka tak mungkin mampu melindungi Iran dari serangan besar Israel," Ancel memaparkan.

Peneliti Institut Internasional Studi Iran dan dosen di Universitas Paul-Valery Montpellier, Clement Therme, setuju bahwa Iran tidak akan nekat menyerang Israel secara habis-habisan.

"Tentu akan ada balasan (dari Iran)," tutur Therme.

Therme setuju dengan penilaian Ancel bahwa Iran sama saja bunuh diri jika berani menggempur Israel besar-besaran.

Mayoritas rakyat Iran juga disebutkan Therme tidak akan mendukung kebijakan ekstrem di kawasan Timur Tengah. Perang total Iran dengan Israel dinilainya akan membawa Teheran pada krisis ekonomi yang lebih dalam, ditandai dengan lonjakan inflasi dan angka pengangguran.

Preside baru Iran Masoud Pezeshkian juga akan berhitung lebih hati-hati untuk menghindari potensi gelombang penolakan di dalam negeri yang bisa berbuntut kejatuhannya.

(bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER