Sebelum ini, Hizbullah pernah merilis rekaman yang diambil dari drone yang menampilkan pangkalan militer Zionis serta infrastruktur penting di Israel utara.
Oleh sebab itu, dugaan bahwa Hizbullah berhasil menyusup dan merekam kediaman Netanyahu bukan hal yang ganjil.
Hizbullah kerap meluncurkan drone maupun rudal ke Israel sejak Negeri Zionis melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina, Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hizbullah mengklaim bakal terus menggempur Israel sampai mereka angkat kaki dari Palestina. Hizbullah bahkan menyatakan siap perang dengan pasukan Zionis.
Konflik kedua pihak ini kian runcing usai Iran dan para proksinya termasuk Hizbullah bersumpah bakal menyerang Israel setelah pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh tewas.
Haniyeh tewas di Teheran, Iran, pada 31 Juli. Iran dan Hamas menuding Israel dalang di balik pembunuhan Haniyeh.
Sehari sebelum pembunuhan Haniyeh, komandan tertinggi Hizbullah Fuad Shukr juga tewas dibunuh Israel di Beirut, Lebanon. Israel mengakui membunuh Shukr namun bungkam atas tudingan pembunuhan Haniyeh.
Pada Senin (19/8), sejumlah drone Hizbullah kembali dilaporkan terdeteksi di wilayah Israel utara. Drone-drone itu diluncurkan ke Galilea Barat serta Kota Nahariya hingga memicu sirene.
Militer Israel mengklaim telah menembak jauh beberapa drone. Sementara itu, drone-drone lainnya disebut menghantam daerah Ya'ara.
Belum ada laporan mengenai korban akibat drone tersebut.
(blq/rds)