AS Kirim Jet Bomber B-52 ke Timteng, Iran Ancam Pakai Bom Nuklir

CNN Indonesia
Senin, 04 Nov 2024 08:29 WIB
Jet bomber B-52 AS sampai di Timur Tengah, Iran ancam gunakan bom nuklir. (AFP/ROSLAN RAHMAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat mengirim jet bomber B-52 ke Timur Tengah menanggapi ancaman Iran terhadap negara sekutunya, Israel.

Iran tak tinggal diam. Teheran melalui penasihat militer pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamanei, Kamal Kharrazi, mengancam akan menggunakan senjata bom nuklir.

Ia menegaskan bahwa Iran akan mempertimbangkan ulang mengenai kebijakan senjata nuklir mereka dalam menghadapi ancaman dari luar.

"Jika ancaman eksistensial muncul, Iran akan memodifikasi doktrin nuklirnya. Kami memiliki kemampuan membangun senjata (nuklir) dan tidak ada masalah mengenai hal ini," uja Kharrazi, seperti dikutip dari NDTV.

Ali Khamenei sebelumnya mengeluarkan pernyataan bahwa Iran akan melakukan serangan balasan terhadap Israel termasuk AS atas serangan yang dilakukan ke negaranya.

"Musuh-musuh termasuk AS dan rezim Zionis Israel harus tahu bahwa mereka secara nyata akan mendapatkan respons yang amat menghancurkan," ujar Khamenei.

Pesawat bomber B-52 AS sendiri dilaporkan telah berada di Timur Tengah sebagai dukungan untuk Israel jika Iran kembali menyerang wilayah tersebut.

AS sebelumnya mengkonfirmasi pesawat pembom jarak jauh B-52 mereka telah tiba di Timur Tengah. Kabar ini disampaikan sehari setelah AS memperingatkan Iran soal tambahan pengerahan yang diberikan.

"Pesawat pembom strategis B-52 Stratofortrees dari Wing Bom ke-5 Pangkalan Angkatan Udara Minot tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS [di Timteng]," ujar komando militer untuk Timteng dalam sebuah unggahan di media sosial, melansir AFP.

B-52 sendiri merupakan pesawat pembom strategis bertenaga jet jarak jauh subsonik milik AS yang mampu membawa senjata hingga 32 ribu kilogram (kg).

Sementara itu, Iran secara resmi tidak tercatat memiliki persediaan senjata nuklir. Namun, negara itu dilaporkan telah melakukan pengayaan uranium mencapai lebih dari 60 persen menuju kemampuan senjata nuklir atau 90 persen.

(bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK