Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim akan menang besar dalam pemilihan presiden (Pilpres) di negara bagian Michigan.
Keyakinan itu diutarakan Trump saat ia menggelar kampanye hari terakhir di Michigan pada Senin (4/11). Dalam kesempatan itu, Trump mengenang kemenangan dia dalam Pilpres 2016.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Michigan merupakan swing state atau negara bagian yang menjadi medan tempur berbahaya bagi para kandidat. Wilayah ini tak condong ke kandidat manapun, sehingga tim kampanye harus berusaha keras meraup suara.
Di Pilpres 2016, Trump meraih suara 2,27 juta atau 47,6 persen sementara lawannya Hillary Clinton mendapat 2,26 juta atau 47,4 persen suara, demikian dikutip CNN.
Trump bahkan meramalkan dia akan mengantongi kemenangan terbesar "dalam sejarah negara kita" di pemilu kali ini.
Dia bahkan mengklaim Tuhan telah menyelamatkan dirinya dari upaya pembunuhan saat kampanye di Pennsylvania pada Juli.
"[Dengan demikian bisa] menyelamatkan Amerika," kata Trump, dikutip Al Jazeera, Selasa (5/11).
Di kesempatan itu, Trump juga menyinggung soal imigrasi dengan tingkat kejahatan yang tinggi. Namun, data menunjukkan sebaliknya.
"Selama empat tahun terakhir, rakyat Amerika telah mengalami kegagalan, pengkhianatan, dan penghinaan yang dahsyat," kata Trump.
Lihat Juga : |
AS menggelar pemilu pada hari ini, Selasa (5/11). Trump dan wakilnya JD Vance akan melawan Kamala Harris-Tim Walz.
Dalam pemilu, AS juga menerapkan early vote atau pemilihan lebih awal. Sistem ini membuat warga Negeri Paman Sam bisa memberikan pilihan terlebih dahulu sebelum hari H.
Setelah hari Selasa, warga tak bisa lagi memberikan hak suara di kontestasi politik tersebut.
(isa/rds)