Putin soal Trump Menang PIlpres AS: Belum Ada Rencana Beri Selamat

CNN Indonesia
Rabu, 06 Nov 2024 20:08 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin belum ada rencana memberi selamat kepada presiden terpilih Donald Trump usai menang dalam pemilihan presiden atau Pilpres AS 2024. (Foto: Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin belum ada rencana memberi selamat kepada presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump usai menang dalam pemilihan presiden atau Pilpres AS 2024.

Juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan belum mengetahui jika ada rencana Putin mengucapkan selamat kepada Trump.

Lihat Juga :

Dia hanya mengatakan Rusia mencermati situasi di Negeri Paman Sam.

"Rusia memantau dan menganalisis secara ketat pernyataan politikus AS soal Rusia," kata Peskov dalam laporan Reuters, Rabu (6/11).

Putin disebut-sebut merupakan teman Trump dan mereka memiliki hubungan yang baik.

Rusia juga pernah dituduh membantu Trump untuk memenangkan pemilu pada 2016 lalu.

Di kesempatan ini, Peskov menekankan orang-orang tak boleh lupa Amerika Serikat merupakan negara yang tak menunjukkan sikap persahabatan ke Rusia.

Lebih lanjut, Peskov mengatakan hubungan kedua negara berada di titik rendah dalam sejarah.

Ia lal mengatakan AS mampu mengubah arah kebijakan luar negeri.

"Namun kita lihat saja pada bulan Januari [saat Trump resmi menjabat]," ujar Peskov.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan AS dan Rusia memburuk usai Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 2022.

AS terus mengucurkan bantuan ke Ukraina yang dipakai melawan Rusia. Putin berkali-kali memperingatkan agar AS dan sekutunya tak ikut campur dalam perang tersebut.

Jika AS masih ikut campur dan terlibat perang secara langsung, Putin bersumpah akan mengambil tindak tegas.

AS menggelar Pilpres pada Selasa. Menurut hitung cepat sejumlah media di negara itu, Donald Trump unggul dari Kamala Harris.

Trump memperoleh suara 70,9 juta suara atau 51 persen dari 95 persen suara yang masuk.

Sementara itu, lawan Trump, Kamala Harris meraih 65 juta suara atau 47 persen.

Trump memperoleh 277 suara elektoral sementara Harris 224.

Untuk bisa memenangkan pilpres, kandidat harus memperoleh suara mayoritas college setidaknya 270 dari 538 suara.

(isa/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK