ANALISIS

Trump Menang Pilpres AS, Bagaimana Langkah AS soal Palestina?

CNN Indonesia
Kamis, 07 Nov 2024 08:38 WIB
Bagaimana kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Donald Trump soal Palestina?
Donald Trump akan lebih menguntungkan Israel ketimbang Palestina. (REUTERS/Brian Snyder)

Yon Machmudi menilai kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah termasuk soal Palestina dan Israel tak beda dengan era Trump sebelumnya.

Menurut dia, Trump akan gencar meneruskan proyek usulannya the Deal of Century. Ini merupakan road map untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina versi politikus partai Republlik itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa poin dalam usulan itu yakni mendeskripsikan ulang batas-batas untuk menggabungkan sebagian besar pemukiman ilegal Israel ke dalam wilayah Israel dan mencaplok Lembah Yordan; Mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Negara Palestina di masa depan sementara juga, secara bertentangan, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tidak terbagi; Mensyaratkan agar Negara Palestina tetap sepenuhnya didemiliterisasi.

Usulan Trump juga membahas kerangka ekonomi yang menjanjikan. Ini termasuk pembangunan terowongan Tepi Barat ke Jalur Gaza dan pulau buatan di lepas pantai Gaza untuk membangun pelabuhan dan bandara, demikian dikutip Al Jazeera.

Namun, sejumlah pihak termasuk Palestina menyebut usulan Trump sebagai kesepakatan terburuk.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun pernah mengatakan usulan itu hanya akan merugikan Palestina.

Melalui Deal of Century, Trump akan fokus ke bidang ekonomi di Timur Tengah, demikian menurut pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Sya'roni Rofii.

"Esensi kebijakan tersebut menetapkan elemen ekonomi sebagai pencipta perdamaian di Timur Tengah," ucap dia.

Meski fokus ke Timur Tengah, pengamat HI lain Yon, khawatir Trump akan melupakan Palestina karena negara ini tak jadi prioritas kebijakan luar negeri dia.

Namun, menurut Sya'roni, Trump akan punya sesi khusus untuk membahas isu Israel-Palestina dan mitranya di Timur Tengah.

Selama Israel melancarkan agresi, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken tur ke Timur Tengah.

Dia disebut-sebut melobi negara-negara Arab untuk merekonstruksi Gaza usai perang. Blinken juga dilaporkan terlibat dalam upaya negosiasi gencatan senjata.

AS, Mesir, serta Qatar menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik Israel-Hamas sehingga agresi di Palestina bisa berakhir.

"[Trump] Perlu banyak masukan dari Kementerian Luar Negeri AS," ujar Sya'roni.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER