Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke Gaza dan membuat pernyataan bahwa kelompok Hamas tidak akan menguasai wilayah itu jika perang berakhir.
Netanyahu mengatakan selama konflik belum berakhir, Israel akan tetap memperjuangkan wilayah Gaza dan berupaya membebaskan 101 sandera mereka yang ditawan Hamas di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa pun yang berani menyakiti sandera kami, [mereka] akan berlumuran darah. Kami akan memburu dan menangkap kalian," kata Netanyahu dalam sebuah video yang dibuat selama berkunjung Gaza, Selasa (19/11) dilansir Reuters.
Ia juga menjanjikan hadiah sebesar USD5 juta atau setara Rp79 miliar kepada para tawanan yang berhasil dibebaskan.
"Siapa pun yang menyandera kami akan menemukan jalan keluar yang aman, dia dan keluarganya. Pilihlah, pilihan ada di tangan kalian, tetapi hasilnya akan sama saja. Kami akan mendapatkan mereka semua kembali," tambahnya.
Saat ini, ketegangan antara Israel dan Palestina masih belum menemui tanda-tanda berakhir. Alih-alih mendorong gencatan senjata, Negeri Zionis malah makin gencar melakukan serangan demi serangan ke wilayah Gaza.
Pada Jumat (15/11) lalu, misalnya, Israel kembali membombardir wilayah Zeitoun yang berada di Gaza selatan. Serangan ini dilaporkan telah menewaskan setidaknya 37 orang.
Sejak 7 Oktober 2023 lalu, agresi militer Israel di Gaza tercatat sudah banyak memakan korban jiwa. Saat ini, tercatat total sudah ada lebih dari 43 ribu korban jiwa imbas agresi mereka di Gaza.