Hamas Tuduh AS Bertanggung Jawab atas Agresi Israel di Gaza
Kelompok milisi Palestina, Hamas, menyebut Amerika Serikat telah 'bertanggung jawab langsung' atas agresi Israel di Gaza, Palestina.
Pernyataan ini diutarakan Hamas tidak lama usai Negeri Paman Sam kembali memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata di jalur Gaza pada Rabu (20/11) kemarin.
"Sekali lagi, Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka adalah mitra langsung dalam agresi terhadap rakyat kami, bahwa mereka adalah penjahat, membunuh anak-anak dan wanita serta menghancurkan kehidupan sipil di Gaza," bunyi pernyataan resmi Hamas.
"Ini juga menunjukkan bahwa mereka secara langsung bertanggung jawab atas perang genosida dan pembersihan etnis, sama seperti pendudukan (Israel)," lanjut Hamas dilansir Al Arabiya.
Sebelumnya, AS lagi-lagi mengekuarkan veto draf resolusi DK PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza pada Rabu (20/11) waktu New York.
Draf resolusi itu menuntut "gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen" antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Dokumen itu juga mendesak Hamas untuk segera membebaskan semua sandera tanpa sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Veto AS terhadap resolusi gencatan senjata DK PBB ini menuai respons dari utusan khusus Palestina untuk PBB, Majed Bamya, yang turut hadir dalam pemungutan suara resolusi gencatan senjata Israel-Palestina di New York.
Ia menilai AS tidak berhak mendukung agresi Israel di Gaza dengan terus memveto resolusi gencatan senjata DK PBB. Sebab, menurutnya, agresi militer Israel di wilayah tersebut merupakan tindakan yang sama sekali tidak bisa dibenarkan.
"Tidak ada pembenaran. Tidak ada pembenaran apa pun untuk memveto resolusi yang mencoba menghentikan kekejaman," katanya Bamya usai pemungutan suara.
(gas/bac)