Ribut Wapres Sara vs Presiden Bongbong, Duterte Minta Tolong Militer

CNN Indonesia
Selasa, 26 Nov 2024 18:51 WIB
Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, meminta militer negaranya untuk memperbaiki manajemen pemerintahan Filipina.
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte minta tolong militer saat Wapres Sara dan Presiden Bongbong ribut. (REUTERS/Lisa Marie David)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, meminta militer negaranya untuk memperbaiki manajemen pemerintahan Filipina.

Sebab, ia menganggap pemerintah Filipina saat ini sudah 'retak' karena banyaknya perpecahan di ranah internal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, ia tidak meminta militer Filipina untuk melakukan kudeta terhadap pemerintah yang saat ini sedang berjalan.

"Pemerintahan di Filipina saat ini terpecah. Mengingat begitu banyak kesalahan di sana dan hanya militer yang dapat memperbaikinya," kata Duterte dalam konferensi pers yang dihelat pada Senin (25/11) dilansir The Strait Times.

Selain itu, Duterte juga mengatakan bahwa dirinya tidak akan meminta militer Filipina untuk mengambil alih pemerintahan yang sedang berjalan dengan membentuk Junta Militer.

Lebih lanjut, eks Presiden Filipina itu juga mengkritik angkatan militer negaranya yang selalu mendukung Presiden Bongbong Marcos. Padahal, Duterte menilai ia gagal menjalankan roda pemerintahan Filipina.

Pernyataan Duterte ini kian menambah perpecahan yang kini tengah terjadi di internal pemerintah Filipina. Sebab, saat ini, kondisi pemerintahan di negara tersebut sedang panas imbas ancaman pembunuhan yang dilontatkan Sara Duterte kepada Presiden 'Bongbong' Marcos.

Sebelumnya, Wapres Filipina, Sara Duterte meminta Presiden Filipina, Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr, untuk dibunuh jika dirinya terbunuh.

Pernyataan itu ia sampaikan saat melakukan konferensi pers dengan media Dewan Perwakilan Rakyat Filipina beberapa waktu lalu.

"Jangan khawatir tentang keamananku karena aku sudah berbicara dengan seseorang. Saya mengatakan kepadanya, 'jika Anda membunuh saya, bunuh BBM, Liza Araneta, dan Martin Romualdez,' kata Duterte.

Dilansir CNA, Sara mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan seorang pembunuh bayaran dan menginstruksikan untuk membunuh Marcos, istrinya, dan pembicara dari DPR Filipina jika ia dibunuh.

(gas/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER