Di waktu terpisah, Forum Ekonomi Dunia sempat menyatakan Ukraina merupakan pemasok potensial utama litium, berilium, mangan, galium, zirkonium, grafit, apatit, fluorit, dan nikel.
Badan Geologi Negara juga menyebut Ukraina memiliki salah satu cadangan litium terbesar di Eropa, yang diperkirakan mencapai 500.000 metrik ton. Material ini sangat penting untuk baterai, keramik, dan kaca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cadangan grafit Ukraina sementara itu mewakili 20 persen sumber daya global. Grafit merupakan komponen utama untuk baterai kendaraan listrik dan reaktor nuklir.
AS selama ini mengimpor senyawa dan logam tanah jarang senilai US$90 juta (sekitar Rp3,1 triliun).
AS bergantung ke China, Malaysia, Jepang, dan Estonia untuk memenuhi 80 persen kebutuhan tanah jarangnya pada 2024.
Selain tanah jarang, AS juga sedang mengincar mineral penting lain, seperti tungsten, telurium, litium, titanium, dan indium.
(isa/bac)