Bisakah NATO Bertahan jika Ditinggal AS Gegara Trump?

CNN Indonesia
Minggu, 09 Mar 2025 21:49 WIB
Eropa sedang menghadapi kenyataan pahit gegara Amerika Serikat, tulang punggung aliansi pertahanan Atlantik Utara (NATO), siap angkat kaki dari organisasi ini.
Ilustrasi. (AFP/GABRIEL BOUYS)

Secara konsep, militer Eropa bisa jadi tangguh.

Turki punya angkatan bersenjata NATO terbesar usai Amerika Serikat dengan 355.200 personel militer aktif.

Lalu, Prancis memiliki 202.200 personel, Jerman 179.850, Polandia 164.100, Inggris 141.100, Yunani 132.000, dan Spanyol 122.200 personel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki juga punya banyak personel angkatan darat terbanyak dengan 260.200. Kemudian Prancis sebanyak 113.800, Italia 94.000, Yunani 93.000, Polandia 90.600, Inggris 78.800, Spanyol 70.200, dan Jerman 60.650.

Sebaliknya, ada sekitar 80.000 tentara AS yang ditugaskan atau dikerahkan ke pangkalan di negara-negara NATO pada Juni 2024.

Sebagian besar pasukan AS berada di Jerman dengan jumlah personel 35.000, di Italia 12.000 personel, dan Inggris 10.000 personel.

Beberapa negara NATO yang lebih besar juga memiliki persenjataan yang setara atau beberapa kali lebih baik dari yang dimiliki Rusia.

Ambil contoh kapal induk. Inggris memiliki dua kapal induk modern yang mampu meluncurkan jet tempur siluman F-35B.

Prancis, Italia, dan Spanyol memiliki kapal induk atau kapal amfibi yang mampu meluncurkan jet tempur.

Selain AS, Prancis dan Inggris juga memelihara kekuatan nuklir. Anggota NATO juga memiliki sekitar 2.000 jet tempur termasuk puluhan jet siluman F-35 baru.

Eropa mulai bertindak

Laporan Military Balance 2025 juga mencatat Eropa tengah mengambil langkah-langkah meningkatkan kekuatan militer tanpa bantuan AS.

Pada 2024, enam negara Eropa bersatu untuk mengembangkan rudal jelajah yang diluncurkan dari darat, mengambil langkah-langkah meningkatkan kapasitas produksi amunisi, dan mendiversifikasi basis pemasok mereka.

Negara-negara itu melirik Brasil, Israel, dan Korea Selatan sebagai sumber baru untuk perangkat keras militer.

Para analis mengatakan jika AS benar-benar menarik diri dari Eropa, mereka akan meninggalkan infrastruktur penting.

AS memiliki 31 pangkalan permanen di Eropa seperti fasilitas angkatan laut, udara, darat, serta komando. Jika mereka pergi, fasilitas itu akan digunakan negara terkait.

Namun, pengamat kebijakan luar negeri di William & Mary's Global Research Institute, Moritz Graefrath mencatat infrastruktur tersebut tak akan hilang dari AS jika mereka menyesal menarik diri.

Dia juga mengatakan kondisi tersebut membuat sebagian besar infrastruktur militer AS tetap utuh untuk jangka waktu yang panjang.

"[yang memastikan] bahwa Amerika Serikat mempertahankan kemampuan melakukan serangan militer jika Eropa gagal merespons seperti yang diperkirakan," kata Graefrath.

https://edition.cnn.com/2025/03/07/europe/nato-ukraine-survive-without-united-states-analysis-intl-hnk-ml/index.html

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER