ANALISIS

Kenapa RI Kini Menyatakan Bersedia Evakuasi Warga Palestina di Gaza?

CNN Indonesia
Minggu, 13 Apr 2025 07:15 WIB
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan RI siap mengevakuasi warga Gaza jika pihak-pihak terkait setuju dan mengizinkan.
RI sebut bersedia evakuasi warga Gaza. bukan relokasi. (REUTERS/Stringer)

Berbeda dengan Affabile dan Rezasyah, pengamat Timur Tengah sekaligus Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia Yon Machmudi menilai keputusan RI melakukan evakuasi warga Gaza tidak berkaitan dengan penerapan tarif Trump. Menurutnya, kedua hal itu adalah peristiwa yang berbeda.

Yon lebih menggarisbawahi klarifikasi yang diperlukan pemerintah Indonesia mengenai kemauan mengevakuasi warga Gaza ini.

"Pertama, apakah kemudian yang diterima oleh Indonesia itu warga negara Palestina yang akan menjadi pengungsi dan mendapatkan status pengungsi dari Indonesia atau mereka yang kebetulan memerlukan perawatan khusus karena sakit, cedera, atau akibat-akibat lain yang memang harus mendapat perawatan khusus. Jadi saya kira itu harus diperjelas," ucap Yon kepada CNNIndonesia.com, Rabu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, yang kedua, Indonesia harus tetap berkomitmen terhadap dukungan kemerdekaan Palestina dan tidak boleh ada warga Palestina yang direlokasi dalam waktu yang lama dan tidak bisa kembali," lanjutnya.

Yon sekali lagi menegaskan bahwa pemerintah Indonesia mesti betul-betul memastikan bahwa evakuasi ini dalam kapasitas kemanusiaan, yakni menyelamatkan rakyat Palestina, bukan dari sisi agenda relokasi yang menguntungkan serta diinginkan Israel.

"Itu harus dipastikan betul bahwa Indonesia dari sisi kemanusiaan, bukan mendukung relokasi. Jadi setelah selesai perawatan mereka harus dikembalikan ke wilayah di Gaza. Jangan sampai setelah keluar dari Gaza ke Indonesia, tidak bisa kembali ke Gaza," tegasnya.

Mengenai ini, Menteri Luar Negeri RI Sugiono pada Kamis (10/4) telah menegaskan bahwa Indonesia tidak bermaksud merelokasi warga Palestina dari Gaza.

Sugiono menyatakan keberadaan warga Gaza di RI hanya bersifat sementara dan Indonesia menyasar korban perang terutama warga sipil agar bisa diobati dan dirawat di RI.

"Selain korban luka, Indonesia siap menerima anak yatim piatu korban perang yang memerlukan perawatan karena trauma yang mereka alami," kata Sugiono.

Sugiono menegaskan rencana ini semata-mata demi mendukung Palestina. Ia pun menyampaikan kembali sikap Indonesia yang mendukung tegas solusi dua negara.

Tantangan bagi RI

Rezasyah, pada kesempatannya, juga menyoroti kesiapan pemerintah dalam mengevakuasi warga Palestina.

Ia menekankan pemerintah RI masih membutuhkan berbagai prosedur, seperti membuat Keputusan Presiden yang memuat landasan filosofis, landasan hukum, dan pelibatan Kementerian/Lembaga di dalam negeri berikut keterhubungannya dengan lembaga lain di luar negeri.

Kemudian, pemerintah juga perlu berkonsultasi lebih dulu dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengingat rencana itu akan memengaruhi stabilitas politik di Indonesia serta beban keuangan negara yang tidak termaktub dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Ketiga, mengambil pelajaran dari pengungsi Rohingnya selama ini, terdapat potensi lahirnya masalah Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang baru, sehingga mengakibatkan kekisruhan dalam hubungan antara pusat dan daerah," pungkasnya.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER