Bagaimana Kekuatan Angkatan Laut Iran di Selat Hormuz?

CNN Indonesia
Kamis, 26 Jun 2025 16:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Selat Hormuz menjadi sorotan dunia setelah Iran mengancam akan memblokade selat di Timur Tengah tersebut.

Selat sempit tempat lalu lalang kapal tanker pengangkut minyak dunia ini, menjadi 'kartu As' Iran dalam melawan serangan Israel dan Amerika. Dunia khawatir bila Iran benar-benar menutup selat tersebut. AS bahkan minta bantuan China agar Iran mengurungkan niatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, selat Hormuz juga memperlihatkan kekuatan laut Iran. Sebuah laporan dari Direktur Pelaksana Pakar Keamanan Maritim Dryad Global Phil Diacon, yang dimuat Daily Mail pada 2019 silam menyebutkan, Iran punya 2000 kapal penyerang cepat (FAC).

"Iran memiliki sekitar 2.000 kapal penyerang cepat (FAC) yang akan digunakan dalam formasi kawanan. Kapal cepat ini dapat muncul di mana saja di selat dalam beberapa menit. Berbekal senapan mesin berat dan peluncur roket, mereka dapat membawa rudal anti-kapal berpemandu radar yang mampu menenggelamkan target 1.500 ton," kata Phil.

Kata Phil, kekuatan laut Iran merupakan cabang pasukan elite Garda Revolusi yang akan sulit bagi siapa pun, apalagi kapal tanker untuk bertahan dari serangan FAC Iran.


Sementara pada 2023 lalu, Angkatan Laut Iran mengabarkan telah menerima rudal jelajah jarak jauh yang dibantu sistem kecerdasan buatan, seperti dikutip dari Thedefensepost.com (28/7/2023).

Sebelumnya, pada Mei tahun yang sama, Angkatan Laut Iran telah menempatkan rudal Abu Mahdi di kapal perusak Moudge Class, Destroyer rasa korvet dengan panjang 95 meter dan berat 1.500 ton. Rudal Abu Mahdi disebut memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer (621 mil).

Rudal Abu Mahdi disebut memiliki hulu ledak yang kuat dan mampu menghantam kapal perang sekelas frigat, dan kapal perusak dari berbagai arah.

Dilaporkan Boomberg, garis pantai Iran di Hormuz memberi berbagai opsi, mulai dari mengganggu kapal-kapal dengan kapal patroli kecil dan cepat, hingga tindakan ekstrem lainnya. Termasuk menyerang kapal tanker dengan rudal dan drone.

Selat Hormuz juga punya catatan buruk bagi kapal-kapal AS yang melintas. Pada tanggal 14 April 1988, fregat Angkatan Laut AS USS Samuel B. Roberts menabrak ranjau yang dilaporkan dipasang oleh Iran, melukai sepuluh awak dan merusak kapal secara serius.

Amerika Serikat menanggapi dengan serangan intensif satu hari terhadap kapal angkatan laut Iran, Operasi Praying Mantis, yang menenggelamkan fregat Iran Sahand, menewaskan 45 dari 125 awaknya.

(imf/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER